Minggu, 08 Oktober 2017

PLASMODIOPHOROMYCETES


Berbagai macam jamur telah diklasifikasikan menjadi 7 bagian. Dari tujuh diantaranya yaitu Plasmodiophoromycetes, Hipochytridiomycetes, Chytridiomycetes, Oomycetes, Zygomycetes, Ascomycetes, dan Basidiomycetes. Dari pengkelasan jamur tersebut terkenal dengan jamur lendir yang dapat menyebabkan penyakit bengkak pada tanaman brassicae. Tanaman brassicae merupakan tanaman dari golongan kubis-kubisan, misalnya Brassica oleracae, Brassica juncea dan lain-lain. Jamur ini dinamakan dengan jamur kelas Plasmodiophoromycetes atau jamur lendir.
Ciri-ciri dari jamur Plasmodiophoromycetes adalah merupakan jamur lendir yang bersifat endoparasit atau yang berarti dapat hidup di dalam jaringan tanaman. Selain itu juga memiliki thallus (bagian yang belum bisa dibedakan bagian-bagian tubuhnya) yang berupa plasmodium (lendir). Contoh jamur yang terkenal adalah Plasmodiophora brassicae yang menyebabkan penyakit akar gada /akar bengkak pada tanaman kubis. Jika jamur ini menyeran tanaman kubis maka akar pada jamur ini akan membengkak pada leher akarnya sehingga dinamakan dengan jamur akar bengkak.
Pertumbuhan dari jamur Plasmodiophoromycetes ini terdiri dari 2 bagian yang dibedakan dengan adanya inangnya.
1.       Apabila ada inangnya, maka jamur ini akan membentuk zoosprora (yang merupakan spora yang berflagel) dab ketika mesuk ke dalam akar akan membentuk plasmodium (lendir). Kemudian plasmodium ini akan mengkoloni sel-sel sehingga akan menyatu dan menyebabkan akar bengkak tadi.
2.       Apabila tidak ada inang, maa zoospore akan membentuk struktur tanah membentuk klamodiospora yanitu dinding sel pada jamur akan menebal. Klamodiospora ini akan dapat bertahan hidup di tanah tanpa ada inang selama bertahun-tahun sehingga sangat merugikan petani. Dan zoospore ini akan tumbuh lagi apabila dia dapat mendeteksi eksudat akar brassicae dan akan melakukan penetrasi ke akar tanaman.
Cara untuk melakukan penetrasi maka jamur Plasmodiophoromycetes akan melakukan penetrasi pada tanaman brassicae. Hal ini dimulai ketika akar tanaman yang telah terinfeksi akan mengalami gejala akar bengkak. Dan apabila dibelah maka pada akar tersebut akan terdapat banyak plasmodium (lendir). Ketika terjadi sporulasi (jamur siap menular ke tanaman) maka akan menginfenksi inangnya. Akan tetapi jika tidak ada inangnya akan membentuk klamodiospora sehingga dapat bertahan hidup ditanah, dan apabila ia mendeteksi eksudat dari akan tanaman brassicae maka dia akan berkecambah dan membentuk zoospore. Zoospore mendekat ke tanaman dan melakukan penetrasi ke akar membentuk plasmodispora yang akan mengakibatkan penyakit akar gada. Dan kemudian akan dikeluarkan lagi jika sudah waktunya melakukan sporulasi.

08 Oktober 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar