Padi merupakan tanaman Poaceae
dengan nama latin Oryza sativa. Tanaman ini digolongkan sebagai tanaman
semusim yang tumbuh sebagai tanaman rerumputan. Padi merupakan hasil bumi yang
nantinya akan dijadikan sebagai beras untuk bahan pangan manusia, karena
makanan pokok masyarakat Indonesia sebagian besar dari beras. Maka tak heran
jika semua orang mengenal tanaman padi itu seperti apa. Namun, apakah mereka
mengetahui filofosi dari kehidupan tanaman padi itu sendiri? Tentunya sebagian besar
masyarakat Indonesia sudah mengetahui filosofinya apabila mereka telah melihat
seperti apakah bentuk dari tanaman padi itu sendiri. Karena filosofi dari
tanaman padi menggambar manusia yang sangat mulia di kemudian harinya.
Oryza sativa
merupakan tanaman pangan jenis rerumputan yang memiliki daun sejara seperti
pita yang memanjang. Batang beruas dan berongga untuk mengisi udara dalam
tubuhnya sebagai transport. Padi akan tumbuh selama 3 bulan dengan melalui 2
masa, vegetative dan generative. Pada masa vegetative dimulai dari
perkecambahan yang akan mengahasilkan bibit-bibit padi kecil sehingga masih
tumbuh dengan tegak. Tegaknya tanaman padi ini diibaratkan sebagai seseorang
yang baru saja akan mencari ilmu sehingga dia masih akan melalui masa-masa kritis
di tengah perjalanannya. Karena dalam masa pembibitan aka nada yang namanya
seleksi oleh alam, baik kuat bertahan hidup apa tidak maupun adanya ganguuan
dari alam beruapa hama dan penyakit. Begitu juga perumpamaan orang yang baru
akan mencari ilmu.
Ketika memasuki masa
vegetative, dimana tanaman padi akan menumbuhkan bagian-bagian vegetatifnya seperti
batang, akar dan daunnya. Pada masa ini, padi akan menunjukkan kesegarannya
menjadi tanaman yang sehat ijo royo-royo apabila orang melihatnya akan terkesan
bagus. Namun,di sisi lain ada orang yang menganggap bahwa ini merupakan sifat
keangkuhannya karena selalu menatap ke atas (tumbuh ke atas) karena pada masa
ini merupakan masa juvenile dari tanaman padi. Begitupun juga pada manusia,
ketika sudah mulai mendapatkan ilmu, maka dirinya akan terlihat sebagai orang
yang hebat yang akan dihormati oleh orang lain. Dan dia akan meningkatkan ilmu
yang didapat lagi untuk meningkatkan produktivitasnya dia sebagai pencari ilmu.
Akan tetapi, ada yang mengatakan bahwa terdapat sebagian manusia yang ketika
baru menerima ilmu se ujung biji jagung mereka terlihat sombong karena mereka
hanya menengok ke atas layaknya padi muda. Sehingga dia memiliki sifat
leda-lede dengan apa yang didapatkan. Inilah perumpamaan antara padi masa muda
dan manusia di masa mudanya.
Bagaimankah sifat padi ketika
memasuki masa tuanya atau generatifnya? Tanda masuknya tanaman padi pada fase
generative ditandai dengan munculnya bunga. Bunga padi terbungkus dalam palea
dan lemma. Ketika bunga padi siap melakukan penyerbukan maka biji-biji padi
akan terisi dengan masak susu, waktu memasuki stadia masak susu malai padi akan
memulai melengkungkan malainya sedikit demi sedikit. Hingga pada akhirnya malai
padi akan terisi penuh biji akan memberat yang akan mebuat padi menunduk.
Semakin lama biji-biji padi ini masak, maka semakin menunduk pula malainya ke
bawah. Hal ini mencirikan bahwa sebagai manusia ketika telah dewasa atau tua
maka mereka harus semakin menundukkan dirirnya. Janganlah menundukkan ke atas
karena kalua orang yang memiliki ilmu yang bermanfaat maka dia akan merendahkan
dirinya (tawadlu) bukan menengadahkan wajahnya ke langit sebagai tanda
kesombongan darinya.
Maka dari itu sebagai manusia
yang berakal tentunya sudah akan mengerti sikap kita sebagai manusia it harus
serperti apa. Layaknya padi yang telah tua, semakin lama semakin dewasa maka
mereka akan menundukkan dirinya, mengormati yang di sekitarnya dan mampu
menjadi tauladan yang baik bagi orang lain. Maka dari itu kita akan menjadi
manusia yang akrom ‘indan naas dan akrom ‘indallah. Begitu sangat pentingnya
filosofi padi bagi kehidupan manusia yang harus di tiru dan diteladani. Karena
harus seperti padi yang tua adalah kita, dan kita akan meneladani hidupnya padi
tua ini.
Wallahu a’lam.
06 Oktober 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar