Semua orang tentunya tak terlepas dari
yang namanya dosa. Dosa dapat timbul dari mereka yang telah melakukan suatu
kesalahan entah direncanakan atau semata hanya ingin menggoda temannya. Dari
sekecil apapun kesalahan yang diperbuat, manusia akan memetiknya walaupun
kesalahan itu hanya sekecil atom sekalipun. Demikian pula dengan perbuatan
baik, tentunya aka nada balasannya walaupun kenikmatan itu hanya sekecil atom
sekalipun. Karena semua yang akan diperbuat oleh manusia akan memanennya dengan
tangan mereka sendiri. Jadi selalu berhati-hatilah dengan 2 penjaga
disekelilingmu. Sekalipun lengah tangannya akan selalu hiperaktif untuk
mencatat apa yang kita lakukan. Lalu, bagaimana dengan siksaan yang masyarakat
yunani katakan bahwa ada hukuman yang diterima ketika mereka berbuat dosa?
Dalam sejarah dikatakan bahwa menurut
filosofi Yunani, Theopratus pada tahun 500-280 SM bahwa masyarakat meyakini
adanya penyakit yang ada pada tanaman merupakan hukuman atas dosa-dosa yang
dilakukan oleh manusia. Sehingga apabila ditemukan tanaman terserang penyakit
itu diartikan bahwa masyarakat telah melakukan perbuatan yang berdosa. Hingga pada tahun 875 para ilmuan telah
mengemukakan suatu penyakit tanaman pada tanaman gandum (rye). Penyakit ini
dinamakan dengan penyakit ergot yang disebabkan oleh jamur. Jamur tersebut
merupakan jamur Claviceps purpurea. Pada jamur tersebut terdapah
sklerotium yang merupakan system ketahanan yang dimilki oleh jamur tersebut.
Sklerotium ini merupakan struktuk tahan dengan hifa yang membesar, karena jamur
itu sendiri merupakan kumpulan dari hifa-hifa yang diselubungi dengan kitin,
dan pada jamur C. purpurea ini hifa-hifanya membesar. Ini merupakan
system ketahanan yang dimilikinya.
Fungsi dari sklerotium ini mengandung alkaloid
yang dapat menyumbat sirkulasi darah pada manusia. Karena sirkulasi darah yang
tersumbat sehingga mengakibatkan putusnya tangan, kaki, kuku bahkan jari.
Karena masyarakat pada saat itu meyakini bahwa itu adalah hukuman dari dosa
yang dilakukan oleh manusia, sehingga mereka masih memakan gandum hasil panen
mereka dengan tenang.hingga membuat penyakit mereka semakin parah dan berujung
pada kematian
Pada gandum yang terkena jamur ini,
pada biji-bijinya akan terdapat sekumpulan hifa yang berwarna cokelat. Dan
ketika mereka panen, tidak paham sama sekali jika gandum mereka terserang oleh
jamur. Dan pada akhirnya mereka memakan gandum sebagai makanan pokoknya
bagaikan mereka memakan sekumpulan jamur C. purpurea. Sehingga pada
waktu itu dikenal dengan peristiwa penyakit “holi fire” atau api suci yang
diyakini sebagai hukuman bagi mereka yang berdosa.
Seirrng dengan perkembangan zaman maka
diketahuilah bahwa penyakit pada tanaman bukanlah hukuman bagi kita. Hal itu
disebabkan oleh lingkungan sekitarnya yang tidak sesuai dengan tanaman mereka
sehingga mengundang berbagai pathogen sehingga membuat tanaman tidak memilki
daya tahan yang kuat hingga mereka diserang oleh pathogen. Dan menurut teori “The
Germ Theory of Disease” menyatakan bahwa penyakit pada tanaman itu disebabkan
oleh organisme yang berpatogenik. Hanyalah organisme yang bersifat virulenlah
yang menyebabkan mereka mudah menyerang tanaman, bukan disebabkan oleh dosa
manusia. Karena dosa manusia akan mereka dapatkan hukumannya ketika diakhirat
kelak.
08 Oktober 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar