LAPORAN
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
PERTANIAN
“PENGIKATAN
N OLEH BAKTERI SIMBIOSIS”
Disusun oleh
Inayatul Fitria Dewi
(1510401057)
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Dalam suatu
kehidupan suatu tumbuhan biasanya akan melakukan suatu interaksi antar
mikroorganisme lainnya. Suatu interkasi yang terjadi antara tumbuhan dan
mikroorganisme tersebut biasanya bisa bersifat menguntungkan dan merugikan.
Pada tanaman suatu interaksi yang menguntungkan biasanya terjadi pada tanman
legume yang banyak mengandng bintil akarnya. Disitulah suatu bakteri yang
menguntungkan tumbuh dan bermanfaat untuk tumbuhannya. Bakteri tersebut
memiliki interaksi dengan bintil akar.
Bakteri dalam
tanaman legume akan tumbuh di dalam bintil akar dan mendapat asupan makanan
dalam bintil akar tersebut. Sedangkan dengan adanya bakteri pada tanaman legume
di dalamnya maka oleh tanaman bakteri mampu mengikat nitogen yang merupakan
unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Sehingga antar tanaman legume dengan
bakteri ini akan memiliki hubungan yang sangat menguntungkan (simbiosis
mutualisme)
1.2 Tujuan
Dalam praktikum
ini mahasiswa dituntut dapat mengisolasi dan mengamati bakteri pengikatan N
secara simbiotik
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Bakteri Rhizoma merupakan mikroba yang mampu mengikat nitrogen bebas yang berada
di udara menjadi ammonia (NH3) yang akan diubah menjadi asam amino yang
selanjutnya menjadi senyawa nitrogen yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan
berkembang, sedangkan Rhizoma sendiri memperoleh
karbohidrat sebagai sumber energi dari tanaman inang (Prayitno, 2009).
Mikoriza merupakan asosiasi simbiotik
antara akar tanaman dengan jamur. Asosiasi antara akar tanaman dengan jamur ini
memberikan manfaat yang sangat baik bagi tanah dan tanaman inang yang merupakan
tempat jamur tersebut tumbuh dan berkembang biak. Prinsip kerja dari mikoriza
ini adalah menginfeksi sistem perakaran tanaman inang, memproduksi jalinan hifa
secara intensif sehingga tanaman yang mengandung mikoriza tersebut akan mampu
meningkatkan kapasitas dalam penyerapan unsur hara (Iskandar, 2008).
Bintil
akar tidak selalu tumbuh di pangkal akar, ada juga yang tumbuh di ujung-ujung
akar. Tidak selalu bintil akar dihuni oleh bakteri rhizoma yang tepat dan efektif. Bintil-bintil ini
timbul karena infeksi rambut akar dengan bakteri dari dalam tanah. Bakteri yang
menimbulkan bintil pada tanaman leguminosa, yaitu bakteri bintil, dikelompokan
dalam genus Rhizoma (Sadikin, 2004)
Bakteri-bakteri
yang menimbulkan bintil pada tanaman Leguminose, yaitu bakteri bintil, dikelompokkan
dalam genus Rhizobium. Batang-batang Gram-negatif ini yang hidup bebas
dalam tanah, tumbuh secara anaerob ketat dengan senyawa organik sebagai
nutrein. Bakteri-bakteri ini amat cepat memperbanyak diri, tumbuh menjadi sel
dengan bentuk tidak teratur dengan volume 10-12 kali lipat dari Rhizobium yang
dapat bebas, dan akhirnya terletak dalam sitoplasma sel-sel tumbuh-tumbuhan
sebagai sel-sel individual (Somaatmadja, 2004).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1
Alat
3.1.1.1 Pinset
3.1.1.2 Jarum ose
3.1.1.3 Gelas benda
3.1.1.4 Gelas penutup
3.1.1.5 Cawan petri steril
3.1.1.6 Mikroskop
3.1.2
Bahan
3.1.2.1 Bintil akar tanaman Leguminoceae ayng berwarna merah atau
hijau
3.1.2.2 1 tabung medium yaest
maintol
3.1.2.3 Yeast maintol agar miring
3.1.2.4 1 tabung berisi aquadest steril
3.1.2.5 Larutan HgCl2 0,1 %
3.1.2.6 Alkohol 95%
3.2 langkah kerja
3.2.1
ambil
bintil akar yang berwarna merah atau hijau dan cuci dengan air saluran sampai
bersih
3.2.2
pindahkan
bintil akar tersebut dengan pinset ke dalam cawan petri berisi 95% alcohol
selama 2 menit
3.2.3
ambil
bintil akar tersebut dan pindahkan ke dalam tempat yang berisi HgCl2
selama 3 menit
3.2.4
pindahkan
bintil akar tersebut ke dalam tempat yang berisi air steril dan cuci dengan air
mengalir steril sampai HgCl2 hilang.
3.2.5
Cairkan
2 tabung dari nutrient agar dengan penangas air
3.2.6
Biarkan
agar mendingdn sampai 90o C tuangkan ke dalam cawa petri sterl dan
biarkan mengeras/dingin
3.2.7
Peganglah
salah satu sisi gelas benda hati-hati di atas api lampu spirtus
3.2.8
Letakkan
di atas meja dengan bagian yang telah dipanggang terletak dibagian atas
3.2.9
Hancurkan
bintil akar dengan meletakkan dibagian tengah dari gelas benda yang telah
dibakar dan letakkan gelas benda yang lain di atasnya lalu tekanlah dengan kuat
3.2.10 Pisahkan gelas benda dan tambahkan
setetes aquades steril pada binti akar yang telah dihancurkan dan campurkanlah
3.2.11 Ambil suspense bakteri dengan jarum
ose dan goreskan diatas permukaan agar pada cawan petri beberapa kali
3.2.12 Inkubasikan cawan petri tersebt pada
suhu 25oC selama 5-10 hari dalam keadaan berbalik
3.2.13 Buatlah preparat dari suspense
bintil akar dan buatlah pengecatan negatif setelah tumbuh amati dengan
mikroskop
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Bakteri
|
Karakteristik
|
Bakteri
pada bintil akar (Rhizobium)
|
Bakteri
berwarna transparan
Bakteri
berbentuk basil (batang)
Bakteri
gram negatif
|
Gambar bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan
tanaman legume
4.2 Pembahasan
N2
bebas di udara sebagian besar diikat oleh bakteri Rhizoma yang bersimbiosis dengan tanaman legume. Pada tanaman
legume terdapat bintil akar yang terdapat bakteri pengikat N2 secara
langung. Oleh bakteri tersebut sagat bermanfaat bagi tanaman, karena N2
dapat tersedia bagi tanaman, selain itu bakteri juga mendapatkan asupan makanan
dan tempat tinggal pada bintil akar.
Pada
percobaan pengecatan negatif pada bakteri simbiosis yakni Rhizobium dapat dilihat bahwa bakteri tersebut berwarna putih
transparan. Dapat diketahui bahwa dengan pengecatan negatif, pewarnaan tidak
mampu menembus dari dinding sel pada bakteri Rhizobium. Maka pada bakteri bintil akar ini termasuk dalam bakteri
gram negatif. Karena bakteri Rhizobium merupakan
bakteri memiliki dinding sel yang terlalu tebal dan kandungan peptidoglikannya yang tinggi sehingga dengan pengecatan negatif bakteri
tetap berwarna transparan. Selain itu, bakteri Rhizobium memiliki bentuk batang (basil) yang berarti bakteri
tersenut merupakan bakteri yang berbentuk basil.
Dapat
disimpulkan bahwa ternyata pada tanaman legume yang memilki bintil akar
ternyata memiliki bakteri yang sangat bermanfaat sebagai penyedia N2.
N2 akan bermanfaat bagi tanaman legume sedangkan bakteri Rhizobium juga beruntung mendapatkan
asupan makanan dan tempat tinggal pada bintil akar sehingga mereka memiliki
simbiosis mutualisme. Maka tidak heran jika pada bakteri Rhizobium dikatakan sebagai bakteri pengikat N2 secara
simbiosis.
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan
dapat diketahui bahwa:
- Pada tanaman legume terdapat
bakteri Rhizobium yang
bersimbiosis untuk mengikat N2 bebas di udara
- Bakteri Rhizobium merupakan bakteri yang memilki bentuk basil (batang)
- Bakteri Rhizobium meruapakan bakteri gram negatif yang memiliki diding
sel yang lebih tebal dan kandungan peptidoglikan yang tinggi sehingga
pewarnaan tidak mampu mewarnai sel
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar,
2008. Dasar – Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.
Prayitno,
2009.Analisis Mikroorganisme di Lab. Erlangga. Jakarta
Somaatmadja,
2004.Mikrobiologi Umum.: Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar