Selasa, 27 Desember 2016

LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
“PENGIKATAN N OLEH BAKTERI SIMBIOSIS”








Disusun oleh
Inayatul Fitria Dewi
(1510401057)

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Dalam suatu kehidupan suatu tumbuhan biasanya akan melakukan suatu interaksi antar mikroorganisme lainnya. Suatu interkasi yang terjadi antara tumbuhan dan mikroorganisme tersebut biasanya bisa bersifat menguntungkan dan merugikan. Pada tanaman suatu interaksi yang menguntungkan biasanya terjadi pada tanman legume yang banyak mengandng bintil akarnya. Disitulah suatu bakteri yang menguntungkan tumbuh dan bermanfaat untuk tumbuhannya. Bakteri tersebut memiliki interaksi dengan bintil akar.
Bakteri dalam tanaman legume akan tumbuh di dalam bintil akar dan mendapat asupan makanan dalam bintil akar tersebut. Sedangkan dengan adanya bakteri pada tanaman legume di dalamnya maka oleh tanaman bakteri mampu mengikat nitogen yang merupakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Sehingga antar tanaman legume dengan bakteri ini akan memiliki hubungan yang sangat menguntungkan (simbiosis mutualisme)
1.2  Tujuan
Dalam praktikum ini mahasiswa dituntut dapat mengisolasi dan mengamati bakteri pengikatan N secara simbiotik


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri Rhizoma merupakan mikroba yang mampu mengikat nitrogen bebas yang berada di udara menjadi ammonia (NH3) yang akan diubah menjadi asam amino yang selanjutnya menjadi senyawa nitrogen yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang, sedangkan Rhizoma sendiri memperoleh karbohidrat sebagai sumber energi dari tanaman inang (Prayitno, 2009).
 Mikoriza merupakan asosiasi simbiotik antara akar tanaman dengan jamur. Asosiasi antara akar tanaman dengan jamur ini memberikan manfaat yang sangat baik bagi tanah dan tanaman inang yang merupakan tempat jamur tersebut tumbuh dan berkembang biak. Prinsip kerja dari mikoriza ini adalah menginfeksi sistem perakaran tanaman inang, memproduksi jalinan hifa secara intensif sehingga tanaman yang mengandung mikoriza tersebut akan mampu meningkatkan kapasitas dalam penyerapan unsur hara (Iskandar, 2008).
            Bintil akar tidak selalu tumbuh di pangkal akar, ada juga yang tumbuh di ujung-ujung akar. Tidak selalu bintil akar dihuni oleh bakteri rhizoma yang tepat dan efektif. Bintil-bintil ini timbul karena infeksi rambut akar dengan bakteri dari dalam tanah. Bakteri yang menimbulkan bintil pada tanaman leguminosa, yaitu bakteri bintil, dikelompokan dalam genus Rhizoma (Sadikin, 2004)
            Bakteri-bakteri yang menimbulkan bintil pada tanaman Leguminose, yaitu bakteri bintil, dikelompokkan dalam  genus Rhizobium. Batang-batang Gram-negatif ini yang hidup bebas dalam tanah, tumbuh secara anaerob ketat dengan senyawa organik sebagai nutrein. Bakteri-bakteri ini amat cepat memperbanyak diri, tumbuh menjadi sel dengan bentuk tidak teratur dengan volume 10-12 kali lipat dari Rhizobium yang dapat bebas, dan akhirnya terletak dalam sitoplasma sel-sel tumbuh-tumbuhan sebagai sel-sel individual (Somaatmadja, 2004).



BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Alat dan Bahan
3.1.1        Alat
3.1.1.1   Pinset
3.1.1.2  Jarum ose
3.1.1.3  Gelas benda
3.1.1.4  Gelas penutup
3.1.1.5  Cawan petri steril
3.1.1.6  Mikroskop
3.1.2        Bahan
3.1.2.1  Bintil akar tanaman Leguminoceae ayng berwarna merah atau hijau
3.1.2.2  1 tabung medium yaest maintol
3.1.2.3  Yeast maintol agar miring
3.1.2.4  1 tabung berisi aquadest steril
3.1.2.5  Larutan HgCl2 0,1 %
3.1.2.6  Alkohol 95%
3.2  langkah kerja
3.2.1        ambil bintil akar yang berwarna merah atau hijau dan cuci dengan air saluran sampai bersih
3.2.2        pindahkan bintil akar tersebut dengan pinset ke dalam cawan petri berisi 95% alcohol selama 2 menit
3.2.3        ambil bintil akar tersebut dan pindahkan ke dalam tempat yang berisi HgCl2 selama 3 menit
3.2.4        pindahkan bintil akar tersebut ke dalam tempat yang berisi air steril dan cuci dengan air mengalir steril sampai HgCl2 hilang.
3.2.5        Cairkan 2 tabung dari nutrient agar dengan penangas air
3.2.6        Biarkan agar mendingdn sampai 90o C tuangkan ke dalam cawa petri sterl dan biarkan mengeras/dingin
3.2.7        Peganglah salah satu sisi gelas benda hati-hati di atas api lampu spirtus
3.2.8        Letakkan di atas meja dengan bagian yang telah dipanggang terletak dibagian atas
3.2.9        Hancurkan bintil akar dengan meletakkan dibagian tengah dari gelas benda yang telah dibakar dan letakkan gelas benda yang lain di atasnya lalu tekanlah dengan kuat
3.2.10    Pisahkan gelas benda dan tambahkan setetes aquades steril pada binti akar yang telah dihancurkan dan campurkanlah
3.2.11    Ambil suspense bakteri dengan jarum ose dan goreskan diatas permukaan agar pada cawan petri beberapa kali
3.2.12    Inkubasikan cawan petri tersebt pada suhu 25oC selama 5-10 hari dalam keadaan berbalik
3.2.13    Buatlah preparat dari suspense bintil akar dan buatlah pengecatan negatif setelah tumbuh amati dengan mikroskop


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Bakteri
Karakteristik
Bakteri pada bintil akar (Rhizobium)
Bakteri berwarna transparan
Bakteri berbentuk basil (batang)
Bakteri gram negatif

Gambar bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan tanaman legume



4.2 Pembahasan
N2 bebas di udara sebagian besar diikat oleh bakteri Rhizoma yang bersimbiosis dengan tanaman legume. Pada tanaman legume terdapat bintil akar yang terdapat bakteri pengikat N2 secara langung. Oleh bakteri tersebut sagat bermanfaat bagi tanaman, karena N2 dapat tersedia bagi tanaman, selain itu bakteri juga mendapatkan asupan makanan dan tempat tinggal pada bintil akar.
Pada percobaan pengecatan negatif pada bakteri simbiosis yakni Rhizobium dapat dilihat bahwa bakteri tersebut berwarna putih transparan. Dapat diketahui bahwa dengan pengecatan negatif, pewarnaan tidak mampu menembus dari dinding sel pada bakteri Rhizobium. Maka pada bakteri bintil akar ini termasuk dalam bakteri gram negatif. Karena bakteri Rhizobium merupakan bakteri memiliki dinding sel yang terlalu tebal dan kandungan  peptidoglikannya yang tinggi  sehingga dengan pengecatan negatif bakteri tetap berwarna transparan. Selain itu, bakteri Rhizobium memiliki bentuk batang (basil) yang berarti bakteri tersenut merupakan bakteri yang berbentuk basil.
Dapat disimpulkan bahwa ternyata pada tanaman legume yang memilki bintil akar ternyata memiliki bakteri yang sangat bermanfaat sebagai penyedia N2. N2 akan bermanfaat bagi tanaman legume sedangkan bakteri Rhizobium juga beruntung mendapatkan asupan makanan dan tempat tinggal pada bintil akar sehingga mereka memiliki simbiosis mutualisme. Maka tidak heran jika pada bakteri Rhizobium dikatakan sebagai bakteri pengikat N2 secara simbiosis.


BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa:
  1. Pada tanaman legume terdapat bakteri Rhizobium yang bersimbiosis untuk mengikat N2 bebas di udara
  2. Bakteri Rhizobium merupakan bakteri yang memilki bentuk basil (batang)
  3. Bakteri Rhizobium meruapakan bakteri gram negatif yang memiliki diding sel yang lebih tebal dan kandungan peptidoglikan yang tinggi sehingga pewarnaan tidak mampu mewarnai sel



DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, 2008. Dasar – Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.
Prayitno, 2009.Analisis Mikroorganisme di Lab. Erlangga. Jakarta
Somaatmadja, 2004.Mikrobiologi Umum.: Gadjah Mada University Press. Yogyakarta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar