Selasa, 27 Desember 2016

LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
“PENGECATAN BAKTERI SECARA SEDERHANA”






Disusun oleh
Inayatul Fitria Dewi
(1510401057)

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Bakteri merupakan sekumpulan makhluk hidup yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Dalam 1 debu yang berterbangan mengandung 3 juta bakkteri, sehingga tidak memungkinkan jika munusia secara langsung dapat melihat adanya suatu bakteri tanpa adanya suatu media perbesaran yang digunakan. Telah diketahui bahwa bakteri itu tak berwarna, dan tak berwarnanya itu akan sulit untuk dikenal tanpa adanya suatu pembeda dengan yang lainnya. Untuk bisa mengetahui bentuk dari suatu bakteri maka hal yang paling tepat adalah melakukan suatu pewarnaan.
Teknik pewarnaan merupakan teknik sederhana dalam kita mampu melihat bentuk bakteri secara nyata melalui mikroskop. Teknik ini sangat mudah dilakukan dan sudah biasa diujikan dalam melihat dan mengamati bakteri. Dalam melaukan teknik ini perlu adanya suatu ketelitian dan kejelian dalam melihat bakteri karena bentuk dari bakteri sendiri sangat kecil sehingga butuh perbesaran yang sangat kuat untuk melihatnya.
Adanya pengamatan pada bentuk dan struktur bakteri, maka dilakukanlah suatu teknik pengecatan supaya mempermudah dalam melihat secara morfologis pada bakteri
1.2  tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah suaya mahasiswa dapat melakukan pengecatan sederhana pada bakteri


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk kmengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (Dwidjoseputro, 2005)
Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri. Untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas dari pada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya (Pelczar, 2007)
Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan dengan menggunakan satu macam zat warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk mengetahui morfologi dan susunan selnya. Pewarnaan ini dapat menggunakan pewarnaan basa pada umumnya antara lain kristal violet , metylen blue , karbol , fuchsia, dansafranin (Lay ,1994).
Prosedur Pewarnaan sederhana mudah dan cepat, sehingga pewarnaan ini sering digunakan untuk melihat bentuk ukuran dan penataan pada mikoorganisme bakteri pada bakteri dikenal bentuk yang bulat (coccus), batang (basil), dan spiral. Dengan pewarnaan sederhana dapat juga terlihat penataan bakteri. Pada coccus dapat terlihat pewarnaan seperti rantai (stertococcus), buah anggur (stafilococcus), pasangan (diplococcus), bentuk kubus yang terdiri dari 4 atau 8 (saranae) (Lay.1994)



BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Alat dan Bahana
3.1.1        Alat
3.1.1.1  Gelas benda 2
3.1.1.2  Jarum ose
3.1.1.3  Mikroskop
3.1.2        Bahan
3.1.2.1  Biakan murni Bacillus subtilis dalam nutrient cair umur 24 jam
3.1.2.2  Biakan murni Escherichia coli  dalam nutrient cair umur 24 jam
3.1.2.3  Cat sederhana Aiech Nielson’s Cabol Fuchsin atau Hucheros Crystal Violet
3.2  Langkah Kerja
3.2.1        Mengambil secar aseptis dengan jarum ose suspense bakteri Bacillus subtilis dari biakan murni  dan diratakan diatas gelas benda yang bersih seluas ±1 cm2
3.2.2        Mengeringkan di udara
3.2.3        Setelah kering, preparat difiksasi dengan cara melakukan di atas api lampu spirtus (6-7 kali)
3.2.4        Setelah dingin maka noda di atas gelas ditetesi dengan cat sederhana 1-2 tetes dan membiarakan selama 1-2 menit


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
  1. Hasil Pengamatan
No
Nama bakteri
Hasil pewarnaan
  1.  
Escherichia coli
Berbentuk bulat agak lonjong, disekitarnya dikelilingi oleh flagel (kaki) yang sangat kecil
  1.  
Bacillus subtilis
Berbentuk basil (batang)
  1. Pembahasan
Bakteri merupakan makhluk hidup yang paling kecil dan sulit dilihat akan keberadaanya. Dalam satu butir debu terdapat berjuta-juta bakteri yang melekat, sehingga sangat tidak memungkinkan jika dapat dilihat satu persatu keberadaannya. Oleh karena itu perlu adanya suatu teknik supaya dari berjuta-juta bakteri dapat dilihat bentuknya maupun strukturnya. Teknik yang tepat untuk dilakukan ini adalah pengecatan untuk memberikan gambaran tentang bentuk bakteri. Akan tetapi adanya pengecatn ini tidak membentuk bakteri berubah warna, tetapi hanya mengubah background diluar bentuk bakteri sehingga bakteri tetap transparan.
Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa bentuk dari bakteri Escherichia coli  benbentuk bulat dengan hidup berkoloni sendiri-sendiri sehingga bakteri satu dengan yang lainnya masih dapat dilihat per individu. Bentuk dari bakteri ini seperti memiliki flagel diseluruh tubuhnya. Sedangkan bentuk dari bakteri Bacillus subtilis memiliki struktur bulatan-bulatan panjang (basil) dengan koloni bergerombol antar bakteri satu dengan yang lainnya sehingga sepeti terlihat menempel antar satu dengan yang lainnya.


BAB V
KESIMPULAN
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa bakteri Escherichia coli memiliki bentuk bulatan dengan tubuhnya disekelilingi oleh adanya flagel. Hidup dari bakteri ini saling berkoloni akan tetapi setiap individunya masih dapat dilihat dengan jelas. Sedangkan bakteri Bacillus subtilis memiliki bentuk bulat lonjong (basil) dengan hidup menempel antar bakteri satu dengan yang lainnya, sehingga terlihat berkoloni antar  kelompoknya.


DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar - Dasar Mikrobiologi. Malang: Penerbit Djambatan
Lay, Bibiana.W.1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta : Rajawali.

Pelczar, M.J.2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar