LAPORAN
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
PERTANIAN
“PENGECATAN
BAKTERI SECARA SEDERHANA”
Disusun oleh
Inayatul Fitria Dewi
(1510401057)
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Bakteri merupakan sekumpulan makhluk hidup yang sangat
kecil yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Dalam 1 debu yang
berterbangan mengandung 3 juta bakkteri, sehingga tidak memungkinkan jika
munusia secara langsung dapat melihat adanya suatu bakteri tanpa adanya suatu
media perbesaran yang digunakan. Telah diketahui bahwa bakteri itu tak
berwarna, dan tak berwarnanya itu akan sulit untuk dikenal tanpa adanya suatu
pembeda dengan yang lainnya. Untuk bisa mengetahui bentuk dari suatu bakteri
maka hal yang paling tepat adalah melakukan suatu pewarnaan.
Teknik pewarnaan merupakan teknik sederhana dalam kita
mampu melihat bentuk bakteri secara nyata melalui mikroskop. Teknik ini sangat
mudah dilakukan dan sudah biasa diujikan dalam melihat dan mengamati bakteri.
Dalam melaukan teknik ini perlu adanya suatu ketelitian dan kejelian dalam
melihat bakteri karena bentuk dari bakteri sendiri sangat kecil sehingga butuh
perbesaran yang sangat kuat untuk melihatnya.
Adanya pengamatan pada bentuk dan struktur bakteri,
maka dilakukanlah suatu teknik pengecatan supaya mempermudah dalam melihat
secara morfologis pada bakteri
1.2 tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah suaya
mahasiswa dapat melakukan pengecatan sederhana pada bakteri
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, karena
selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan
dan sangat kecil. Untuk kmengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik
pewarnaan sel bakteri sehingga sel dapat terlihat jelas
dan mudah diamati. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini
merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi (Dwidjoseputro, 2005)
Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri
dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri. Untuk melihat struktur
luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan
sifat-sifat fisik dan kimia yang khas dari pada bakteri dengan zat warna, serta
meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya (Pelczar, 2007)
Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan dengan menggunakan satu macam
zat warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk
mengetahui morfologi dan susunan selnya. Pewarnaan ini dapat menggunakan pewarnaan
basa pada umumnya antara lain kristal violet , metylen blue , karbol , fuchsia,
dansafranin (Lay ,1994).
Prosedur Pewarnaan sederhana mudah dan cepat, sehingga
pewarnaan ini sering digunakan untuk melihat bentuk ukuran dan penataan pada mikoorganisme bakteri pada bakteri dikenal bentuk yang bulat (coccus),
batang (basil), dan spiral. Dengan pewarnaan sederhana dapat juga terlihat
penataan bakteri. Pada coccus dapat terlihat pewarnaan seperti rantai
(stertococcus), buah anggur (stafilococcus), pasangan (diplococcus), bentuk
kubus yang terdiri dari 4 atau 8 (saranae) (Lay.1994)
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Alat
dan Bahana
3.1.1
Alat
3.1.1.1 Gelas
benda 2
3.1.1.2 Jarum
ose
3.1.1.3 Mikroskop
3.1.2
Bahan
3.1.2.1 Biakan
murni Bacillus subtilis dalam
nutrient cair umur 24 jam
3.1.2.2 Biakan
murni Escherichia coli dalam nutrient cair umur 24 jam
3.1.2.3 Cat
sederhana Aiech Nielson’s Cabol Fuchsin atau Hucheros Crystal Violet
3.2 Langkah
Kerja
3.2.1
Mengambil secar aseptis dengan jarum ose
suspense bakteri Bacillus subtilis dari biakan murni dan diratakan diatas gelas benda yang bersih
seluas ±1 cm2
3.2.2
Mengeringkan di udara
3.2.3
Setelah kering, preparat difiksasi dengan
cara melakukan di atas api lampu spirtus (6-7 kali)
3.2.4
Setelah dingin maka noda di atas gelas
ditetesi dengan cat sederhana 1-2 tetes dan membiarakan selama 1-2 menit
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
- Hasil
Pengamatan
No
|
Nama bakteri
|
Hasil pewarnaan
|
|
Escherichia
coli
|
Berbentuk bulat agak
lonjong, disekitarnya dikelilingi oleh flagel (kaki) yang sangat kecil
|
|
Bacillus
subtilis
|
Berbentuk basil
(batang)
|
- Pembahasan
Bakteri merupakan makhluk hidup yang
paling kecil dan sulit dilihat akan keberadaanya. Dalam satu butir debu
terdapat berjuta-juta bakteri yang melekat, sehingga sangat tidak memungkinkan
jika dapat dilihat satu persatu keberadaannya. Oleh karena itu perlu adanya
suatu teknik supaya dari berjuta-juta bakteri dapat dilihat bentuknya maupun
strukturnya. Teknik yang tepat untuk dilakukan ini adalah pengecatan untuk
memberikan gambaran tentang bentuk bakteri. Akan tetapi adanya pengecatn ini
tidak membentuk bakteri berubah warna, tetapi hanya mengubah background diluar
bentuk bakteri sehingga bakteri tetap transparan.
Dari percobaan yang telah dilakukan
diketahui bahwa bentuk dari bakteri Escherichia
coli benbentuk bulat dengan hidup
berkoloni sendiri-sendiri sehingga bakteri satu dengan yang lainnya masih dapat
dilihat per individu. Bentuk dari bakteri ini seperti memiliki flagel diseluruh
tubuhnya. Sedangkan bentuk dari bakteri Bacillus
subtilis memiliki struktur bulatan-bulatan panjang (basil) dengan koloni
bergerombol antar bakteri satu dengan yang lainnya sehingga sepeti terlihat
menempel antar satu dengan yang lainnya.
BAB
V
KESIMPULAN
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
bakteri Escherichia coli memiliki
bentuk bulatan dengan tubuhnya disekelilingi oleh adanya flagel. Hidup dari
bakteri ini saling berkoloni akan tetapi setiap individunya masih dapat dilihat
dengan jelas. Sedangkan bakteri Bacillus
subtilis memiliki bentuk bulat lonjong (basil) dengan hidup menempel antar
bakteri satu dengan yang lainnya, sehingga terlihat berkoloni antar kelompoknya.
DAFTAR
PUSTAKA
Dwidjoseputro,
D. 2005. Dasar - Dasar Mikrobiologi. Malang:
Penerbit Djambatan
Lay,
Bibiana.W.1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta : Rajawali.
Pelczar,
M.J.2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Jakarta : UI Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar