LAPORAN
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
PERTANIAN
“BAKTERI
PENGIKAT NITROGEN SECARA NON SIMBIOSIS”
Disusun oleh
Inayatul Fitria Dewi
(1510401057)
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Bakteri merupaka unsur yang paling banyak ditemukan di
udara. Melimpahnya nitrogen diudara sangat bermanfaat bagi tumbuhan, karena
sebagian unsure esensial yang dibutuhkan oleh tumbuhan adalah nitrogen dalam
perkembangan vegetatifnya. Akan tetapi tanaman tidak dapat mengambil nitrogen
secara langsung diudara sehingga harus ada suatu perantara untuk mengambil
nitrogen bagi tanaman. Dalam hal ini
bakteri memiliki peranan yang amat penting bagi tanaman, karena bakterilah yang
dapat memfiksasi nitrogen. Hidup bakteri sendiri yang dapat memfiksasi nitrogen
adalah bakteri ynag hidup di tanah (bakteri non simbiosis) dan bakteri yang
hidup bekerjasama dengan tanaman kacang-kacangan (bakteri simbiosis).
Tanah merupaka media tanam yang utama dibutuhkan oleh
tanaman. Di dalam tanah banyak sekali bakteri yang dapat memfiksasi nitrogen
tanpa harus bekerjasama dengan tanamna. Bakteri inilah yang dinamakan golongan
bakteri non simbiosis. Untuk mengetahui pakah benar pada tanah terdapat bekteri
pengikat nitrogen secar alangsung maka dilakukanlah percobaan tentang bakteri
pengikat nitrogen secara non simbiosis yang diambil dari beberapa macam tanah
yaitu, tanah sawah, tanah tegalan dan tanha lapangan.
1.2 Tujuan
Tujuan
dilakukannya percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat megisolasi dan mengamati
bakteri pengikat N non simbiosis
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Nitrogen merupakan unsur
hara tanaman esensial. Kecukupan suplai nitrogen pada tanaman dicirikan dengan
kecepatan pertumbuhan tanaman dan warna daun hijau gelap. Ketidakseimbangan
nitrogen atau terlal besar unsur hara ini dibandingkan dengan unsur lain,
seperti P, K dan S dapat mengakibatkan memanjangnya periode tumbuh dan
tertundanya kematangan. Umumnya hara N tanah dalam kondisi kekurangan, hal ini
memberikankontribusi tehadap penurunan hasil. (Tisdale, 1985)
Kebuthan bakteri terhadap
unsure N dapat dipengaruhi oleh sumber N yang terdapat dalam berbagai senyawa
organic maupun dari N udara. Peranan nitrogen secara biologis oleh sejumlah
spesies bakteri endofit dizotrrof memiliki keunggulan disbanding rhizosfer,
karena kebaradaannya di dalam jaringan intraseluler tanaman yang tidak mudah
hilang, sementara hara nitrogen yang berada di alam sangat bersifat labil,
mudah tercuci air dan erosi, dan mudah nguap ke udara. Selain itu sejumlah
bakteri endofit juga mampu menghasilkan asal indol asetat (AIA) yang merupakan
fitohormon golongan auksin yang berperan dalam memperpanjang sel dan organ
(Suriawirnia, 1995).
Bakteri mampu melakukan
penambatan nitrogen udara maupun simbiosis. Secara umum fiksasi nitrogen biologis
sebagai bagian dari input nitrogen untuk mendukung pertumbuhan tanaman telah
menurun akibat intensifikasi pemupukan anorganik. Unsure nitrogen termasuk
unsure utama dan merupakan faktor pembatas dalam pertumbuhan, sehingga
merupakan kunci keberhasilan pertumbuhan tanaman (Suriawirnia, 1995).
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
3.1.1.1 Jarum ose
3.1.1.2 Gelas benda
3.1.1.3 Mortir dengan alu
steril
3.1.1.4 Cawan petri 2
buah
3.1.2 Bahan
3.1.2.1 Beberapa macam
tanah pengikat N pertanian
3.1.2.2 Tepung kanji
3.1.2.3 Aquades steril
3.2 Langkah kerja
3.2.1
Timbang 100 gram dari tiap macam tanah pertanian yang telah dihaluskan
3.2.2
Campurkan dengna 3 gram tepung kanji
3.2.3
Campuran tersebut diberi aquades steril hingga merupakan suatu pasta
3.2.4
Masukkan pasta tersebut ke dalam cawan petri
3.2.5
Dari tiap macam-macam tanah dibuat sebuah control
3.2.6
Permukaannya dihaluskan dengan pertolongan gelas benda
3.2.7
Inkubasikan selama 3 hari
3.2.8
Amati koloni-koloni azotobacter yag telah tumbuh pada pemukaan dan perikasa
morfologi sel azotobacter dengan pengecatan negati
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Jenis tanah
|
Karakter bakteri
|
Tegal
|
Bersinar, hitam, mengandung bakteri paling banyak
|
Sawah
|
Koloni bakteri banyak
|
Lapangan
|
Koloni bakteri sedikit
|
4.2 Pembahasan
Banyak media tanam yang
ditemukan sebagai penggani tanah untuk perkembangan tanaman. Akan tetapi tanah
merupakan media yang paling utama untuk menunjang hidup tanaman. Hal ini dikarenakan
pada tanah dapat ditemukan berbagai unsure hara yang sangat bermanfaat bagi
tanaman. Tanpa harus kita memberikan pada tanah, sebetulnya tanah sendiri juga
sudah menyediakan keberadaan unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman. Akan
tetapi keberadaan nitrogen di udara tidak dapat diberikan oleh tanah dengan
maksimal. Karena tanaman sendiri tidak mampu untuk mengambil nitrogen secara
langsung, sehingga peranan bekteri sangat diperlukan untuk penambat nitrogen
bebas di udara.
Didalam tanah terdapat
bakteri penambat nitrogen yang mampu memfiksasi nitrogen secara langsung tanpa
bantuan bintil akar pada tanaman. Hal ini bisa dibuktikan bahawa pada tanah
memang terdapat bakteri penambat nitrogen akan tetapi pada tanah yang berbeda
kandungan bakteri atau koloni dari bakteri berbeda-beda. Dari hasil pengamatan
yang dilakukan pada jenis tanah tegal, sawah dan lapangan memilki koloni
bakteri yang berbeda-beda. Bakteri tersebut dapat memfiksasi nitrogen secara
langsung tanpa harus bersimbiosis dengan tanaman legume.
Pada tanah tegalan
mengandung koloni bakteri paling banyak, berwarna hitam lekat dan pada tanah
yang diamati terdapat pecahan-pecahan atau retakan. Sedangkan pada sawah koloni
bakteri juga terlihat banyak dengan ditandai warna hitam titik-titik pada tanah
dibandingkan dengan tanah lapangan yang sedikit sekali mengandung bakteri. Maka
tanah tegalan banyak sekali mengandung bakteri yang dapat memfiksasi nitrogen
secara langsung dibandingkan dengan tanah sawah dan tanah lapangan. Sehingga
dapat diketahui bahwa tanah sawah kaya akan nitrogen.
BAB V
KESIMPULAN
Banyak sekali bakteri yang hidup di tanah dengan
berbagai speseis yang ada. Bakteri tersebut adakalanya dapat memfiksasi
nitrogen di udara secara langsung tanpa harus besimbiosis dengan tanaman. Hal
ini dapat dibuktikan bahwa memang ada bakteri yang berfungsi sebagai penambat
nitrogen yang hidup di dalam tanah. Dapat dilihat bahwa pada tanah tegalan
memiliki koloni bakteri yang banyak dengan ditandai titik-titik hitam pekat
setelah dilakukan percobaan. Koloni bekteri tersebut ditemukan lebih banyak
dibandingkan bakteri yang ada pada tanah sawah dan tanah lapangan. Pada tanah
lapang sedikit sekali ditemukan bakteri yang mampu memfiksasi nitrogen secara
langsung.
DAFTAR
PUSTAKA
Suriawirnia. 1995. Pengantar Biologi Umum. Angkasa:
Bandung
Tisdale,
Nelson, dan Beaton. 1985. Soil Fertility
and Fertilizer. 4th ed. MacMillan Publishing Company: New York