LAPORAN
PRAKTIKUM EKONOMI PERTANIAN
TEORI
PERMINTAAN HASIL PRODUKSI
Kelompok
3
Sub
Kelompok 6
Andri
Kurniawan
Inayatul
Fitria Dewi
Muh.
Fathan A
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
TIDAR
1.
Apa pengertian harga
produksi dan permintaan produksi pertanian?
Harga pokok produksi adalah Biaya-biaya yang
dikorbankan untuk memproses bahan-bahan (termasuk bahan bakunya) atau barang
setengah jadi, sampai menjadi akhir untuk siap dijual (Hadibroto
1990:60)
Syahrul Muhammad. 2014. Pengertian Harga Pokok, Harga Pokok Produksi dan Harga Penjualan. http://www.wawasanpendidikan.com/2014/11/Pengertian-Harga-Pokok-Harga-Pokok-Produksi-dan-Harga-pokok-penjualan.html di unduh tanggal 28 April 2016.
Permintaan (demand)
adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan dapat dibeli oleh konsumen pada
berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu, dengan anggapan
hal-hal lain tetap sama (ceteris paribus)
Hanafie, Rita. 2010. Pengantar
Ekonomi Pertanian. ANDI: Yogyakarta
2.
Sebutkan beberapa
faktor yang berpengaruh terhadap permintaan produksi pertanian dan harga
produksi pertanian tersebut dan berikan contohnya!
Faktor yang
mempengaruhi permintaan produksi adalah sebagai berikut:
Pujianto, Andi. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan. http://www.ekonomikontekstual.com/2013/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-permintaan.html
di unduh tanggal 12 Mei 2016
a.
Faktor harga
barang atau jasa itu sendiri.
Apabila harga suatu barang atau jasa itu naik maka
permintaan terhadap barang atau jasa itupun akan turun, tetapi apabila harga
barang atau jasa itu turun maka permintaan akan semakin meningkat. Contohnya,
apabila harga beras mulanya Rp. 15.000 per kilogram maka permintaan daya beli
terhadap beras akan sedikit, jika harga beras turun menjadi Rp. 10.000 maka
masyarakat akan memilki permintaan banyak terhadap produsen.
b.
Faktor
pendapatan pembeli
Apabila pendapatan masyarakat itu rendah, maka
permintaan terhadap baarang ataupun jasa juga rendah, karena kurangnya biaya
untuk membeli. Akan tetapi apabila pendapatan masyarakat itu tinggi maka daya
beli masyarakat juga tinggi. Misalnya, apabila pendapatan seorang buruh Rp.
20.000 per hari hanya cukup untu membeli beras dan sayur, karena uangnya tidak
akan cukup untuk membeli lauk (ikan). Maka apabila buruh tersebut memiliki
pendapatan Rp. 40.000, dia akan membeli beras sayur dan lauk.
c.
Faktor
intensitas kebutuhan
Apabila kebutuhan barang atau jasa itu mendesak, maka
permintaan akan barang dan jasa juga tinggi. Misalnya, pada saat panen padi.
Apabila masyarakat tidak memiliki terpal untuk menjemur maka mereka akan
berinisiatif untuk membeli terpal. Maka kebutuhan akan terpal pada masyarakat
itu akan naik.
d.
Faktor selera
Jika selera konsumen terhadap barang atau jasa itu
naik, maka tingkat daya beli terhadap barang tersebut juga naik. Misalnya,
apabila dalam suatu desa memilki selera untuk makan semangka, maka daya beli
terhadap semangka juga akan tinggi.
e. Faktor jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk maka permintaan juga
akan semakin bertambah. Misalnya, apabila masyarakat Indonesia semakin bertambah
terus, maka kebutuhan pangan yang harus dipenuhi (misalnya beras) akan semakin
tinggi sehingga permintaan akan naik.
f. Faktor perkiraan terhadap harga pada masa yang akan
dating
Apabila diperkirakan harga akan naik pada masa yang
akan dating, maka maka konsumen akan segera untuk meningkatkan daya belinya dan
apabila diperkirakan harga barang atau jasa akan turun maka konsumen akan cenderung
untuk membeli barang tersebut ketika harga benar-benar turun. Misalnya,
diprediksikan harga barang sembakau menjelang puasa akan naik, maka konsumen
akan segera untuk membeli sembakau sebelum menjelang puasa
g. Perubahan harga/barang/jasa/faktor produksi lain yang
merupakan subtitusinya
apabila harga barang pengganti turun maka permintaan
terhadap barang yang digantikan akan turun karena orang akan beralih terhadap barang
penggantinya. Misalnya, apabila harga beras IR Rp. 8000 per kilogram yang
banyak diminati, maka jika harga bers Rojolele Rp. 7.500 per kilo, permintaan
terhadap beras IR akan turun sedangkan permintaan terhadap beras Rojolele
meningkat
h. Faktor harga komplementer
Apabila harga barang komplementer itu nak, maka
permintaan barang yang dilengkapi akan turun. Misalnya, apabila harga gula itu
naik, maka permintaan terhadap kopi atau the akan turun.
Faktor yang
mempengaruhi harga produksi adalah sebagai berikut:
a. Kondisi perekonomian
Dalam hal ini kondisi perekonomian dapat dilihat dari
nilai tukar yang sering naik turun. Kenapa hal ini dapat mempengaruhi harga
produksi. Karena apabila nilai tukar naik maka harga barang untuk ekspor akan
tinggi, sehingga paendapatan untuk produsen akan tinggi. Contohnya ukiran yang
ada di jepara, para prodeusen akan sangat untung dan sangat senang jika mereka
mengekspor hasil produksinya ke luar negeri ketika dolar mengalami kenaikan,
karena mereka akan meraup untung yang besar.
b. Permintaan dan penawaran
Hal ini berarti bahwa harga produk dipengaruhi karena adanya
permintaan dan penawaran oleh konsumen. Apabila permintaan dan penawaran oleh
konsumen berubah maka harga produk yang terbentuk juga akan berubah. Biasanya
masyarakat akan lebih senang apabila tingkat harga pada barang yang dijual itu
rendah maka permintaan yang diinginkan akan naik akan tetapi barang yang
ditawarkan akan lebih sedikit. Misalnya apabila harga jagung 1 kg lebih murah
dari yang sebelumnya, misalnya Rp. 5000 maka masyarakat akan membeurunya, akan
tetapi produsen tentu akan menawarkan jagung lebih sedikit.
c. Elastisitas permintaan
Dalam kasus permintaan akan berpengaruh terhadap harga
produksi. Ditabah lagi dengan barang-barang yang bersifat elsatis. Yang terbagi
menjadi 3
1.
Inelastisitas
Biasanya terjadi
pada barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, pupuk, dan lain-lain. Walaupun harga
mengaami kenaikan, akan tetapi jumlah permintaan bahan makanan pokok tidak akan
menurun secara drastis apalagi meningkat, karena masyarakat sangat membutuhkan
bahan makanan pokok tersebut. Dan tidak mungkin masyarakat akan mengurangi
jatah makanannya sehari-hari walaupun jumlah keluarga banyak.
2.
Elastis
Pada elastisitas
ini sering terjadi pada barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi). Dalam hal ini berarti bahwa
apabila terjadi perubahan harga maka akan mempengaruhi volum penjualan yang
dampaknya lebih besar. Contonya: apabila tempe yang berfungsi sebagai subtitusi
protein pada daging, dan ketika terjadi kenaikan pada daging maka onsumen akan
cenderung beralih untuk mengkonsumsi tempe sebagai pengganti protein pada
daging.
3.
Unitary
elasticity
Hal
ini terjadi ketika dalam perubahan harga mempengaruhi jumlah produk yang dijual
akan sama dengan banyaknya perubahan harga yang terjadi atau bahkan tidak
berpengaruh. Misalnya saja yang terjadi pada tanah, walaupun harga tanah semkin
tahun semakin naik, akan tetapi jumlah luas yang dijual akan dala porsi yang
tetap
d.
Persaingan.
Dalam
hal ini dapat diambil contoh ketika terjadi banyakanya penjual. Maka dari
masing-masing penjual akan berlomba-lomba untuk bias menjual produksinya pada
konsumen sehingga adanya tawar-menawar harga akan sering mudah terjadi.
Sehingga
harga produk akan mengalami perubahan pada masing-masing penjual untuk dapat
mengikat konsumen.
e.
Biaya
Dalam
kegiatan produksi tentunya produsen akan membutuhkan modal sebagai jalan
pertama membuka usaha. Sehingga ketika penjualan panen, produsen tentunya akan
memikirkan biaya yang digunakan sebagai modal dulunya akan kembali dan mendapat
keuntungan. Maka dari sinilah harga akan terbentuk. Contohnya, ketika produsen
membutuhkan modal Rp.100.000 untuk membuat roti, dan mampu menghasilkan 75
buah. Maka produsen bisa menjual roti tersebut Rp. 2000/potong, maka produsen
akan mendapat untung Rp.50000 dan sudah mampu mengembalikan biaya yang ia
gunakan dalam produksinya.
f.
Tujuan
manager
Dalam
kegiatan usaha, setiap orang akan mempunyai tujuan sendiri. Apakah dia ingin
keuntungan, atau ingin mengusai pasar dan lain sebagainya. Apabila ia ingin
mengusai pasar harga yang dibentuk tentunya akan menggiurkan untuk bisa lebih
menarik pembeli, misalnya dibuat adanya diskon, sehingga pembelinya akan lebih
banyak. Ketika sudah banyak maka ia akan menaikkan harga sedikit demi sedikit
tanpa membuat pembeli akan pergi darinya.
g.
Pengawasan
pemerintah.
Harga
terbentuk karena adanya pengawasan dari pemerintah. Hal ini terjadi karena
harga sudah ditentukan langsung oleh pemerintah, sehingga produsen tidak akan
membuat harga setinggi-tingginya atau bahkan serendah-rendahya. Seperti halnya
harga BBM
3. Bagaimana
pengaruh harga produk pertanian terhadap jumlah permintaan produk tersebut dan
sebaliknya?
Pengaruh harga produk pertanian terhadap jumlah
permintaan suatu produk dapat di umpamakan apabila harga produk pertanian itu
naik, maka permintaan terhadap barang tersebut juga akan turun. Sebaliknya,
jika harga produk barang tersebut rendah maka permintaan masyarakat terhadap
barang tersebut akan naik. Misalnya apabila harga cabai pada saat ini naik,
maka permintaan terhadap cabai oleh pembeli akan rendah. Akan tetapi apabila
harga cabai itu turun maka permintaan konsumen terhadap cabai itu akan naik
dari yang sebelumnya.
4.
Hal-hal apa saja yang
harus diperhatikan berkaitan dengan usaha memenuhi permintaan produk pertanian
dan harga produk pertanian?
Hal yang harus diperhatikan kaitannya dengan
permintaan adalah semua faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan
terhadap suatu produk. Karena berubahnya suatu permintaan disebabkan karena
adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Sedangkan hal yang perlu diperhatikan kaitannya dengan
harga produk pertanian adalah faktor-faktor yang dapat memepengaruhi
perubahannya. Karena jika sedikit saja faktor itu berubah, maka harga produk
yang mulanya ditetapkan juga akan berubah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa,
hal yang perlu diperhatikan itu merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan harga produk. Dengan bisa mengatasi faktor permintaan, maka
harga yang diciptakan juga akan teratasi, karena adanya harga juga dipengaruhi
oleh permintaan
5.
Apakah harga produk
pertanian di Indonesia saat ini telah menguntungkan petani? Berikan contohnya!
Belum,
tetapi akan tercapai bila semua unsur bekerja sama untuk membangun sektor ini.
Dengan kata lain peran pemerintah dalam penyetabilan harga menjadi hal yang
dominan. Faktor petani juga memegang andil penting, seharusnya petani sudah
mulai berfikir untuk mengolah dulu produk panen untuk meningkatkan harga.
Contoh
peran pemerintah : pengadaan bulog
Peran
petani : menerapkan TPHP dalam tahap usahanya
6.
Rangkumlah hasil
diskusi mengenai kaitan antara harga produksi dan permintaan produksi pertanian
tersebut serta pengaruhnya terhadap pendapatan usahatani petani!
Harga produksi merupakan segala korbanan yang
diberikan dalam proses produksi. Sehingga ketika barang itu jadi dapat dibeli
oleh konsumen pada tingkat harga tertentu dan dalam waktu tertentu atau yang
disebut dengan permintaan. Ketika barang itu diminta oleh konsumen akan
dipengaruhi oleh beberapa hal yang menjadi faktor yang berpengaruh terhadap
permintaan, begitu juga yang terjadi pada harga produknya, dintaranya adalah:
Faktor yang
mempengaruhi permintaan
|
Faktor yang
mempengaruhi harga produk
|
a. Faktor harga barang atau jasa itu sendiri.
b. Faktor pendapatan pembeli
c. Faktor intensitas kebutuhan
d. Faktor selera
e. Faktor jumlah penduduk
f. Faktor perkiraan terhadap harga pada masa yang akan
dating
g. Perubahan harga/barang/jasa/faktor produksi lain
yang merupakan subtitusinya
h. Faktor harga komplementer
|
a.
Kondisi
perekonomian
b.
Permintaan
dan penawaran
c.
Elastisitas
permintaan
1.
Inelastisitas
2.
Elastis
3.
Unitary elasticity
d.
Persaingan.
h.
Biaya
i.
Tujuan manager
j.
Pengawasan pemerintah.
|
Sedangkan dalam harga produk yang terbentuk akan
berpengaruh terhadap permintaan. Yaitu apabila harga produk rendah maka
permintaan akan meningkat dan begitupun sebaliknya. Sehingga harus
memperhtaikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan karena akan berimbas
terhadap terbentuknya harga.
Di Indonesia semdiri harga untuk produk pertaninnya
belum begitu menguntungkan. Sehingga diperlukan kerja sama yang dilakukan
pemerintah dengan masyarakat utnuk menentukan harga yang bias menguntungkan
bagi produk pertaninnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar