Selasa, 24 Mei 2016

Teori Permintaan Hasil Produksi

LAPORAN PRAKTIKUM EKONOMI PERTANIAN
TEORI PERMINTAAN HASIL PRODUKSI





Kelompok 3
Sub Kelompok 6
Andri Kurniawan
Inayatul Fitria Dewi
Muh. Fathan A

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR



1.      Apa pengertian harga produksi dan permintaan produksi pertanian?
Harga pokok produksi adalah Biaya-biaya yang dikorbankan untuk memproses bahan-bahan (termasuk bahan bakunya) atau barang setengah jadi, sampai menjadi akhir untuk siap dijual (Hadibroto 1990:60)
Syahrul Muhammad. 2014. Pengertian Harga Pokok, Harga Pokok Produksi dan Harga Penjualan. http://www.wawasanpendidikan.com/2014/11/Pengertian-Harga-Pokok-Harga-Pokok-Produksi-dan-Harga-pokok-penjualan.html di unduh tanggal 28 April 2016.
Permintaan (demand) adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (ceteris paribus)
Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. ANDI: Yogyakarta
2.      Sebutkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap permintaan produksi pertanian dan harga produksi pertanian tersebut dan berikan contohnya!
Faktor yang mempengaruhi permintaan produksi adalah sebagai berikut:
Pujianto, Andi. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan. http://www.ekonomikontekstual.com/2013/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-permintaan.html di unduh tanggal 12 Mei 2016
a.       Faktor harga barang atau jasa itu sendiri.
Apabila harga suatu barang atau jasa itu naik maka permintaan terhadap barang atau jasa itupun akan turun, tetapi apabila harga barang atau jasa itu turun maka permintaan akan semakin meningkat. Contohnya, apabila harga beras mulanya Rp. 15.000 per kilogram maka permintaan daya beli terhadap beras akan sedikit, jika harga beras turun menjadi Rp. 10.000 maka masyarakat akan memilki permintaan banyak terhadap produsen.
b.      Faktor pendapatan pembeli
Apabila pendapatan masyarakat itu rendah, maka permintaan terhadap baarang ataupun jasa juga rendah, karena kurangnya biaya untuk membeli. Akan tetapi apabila pendapatan masyarakat itu tinggi maka daya beli masyarakat juga tinggi. Misalnya, apabila pendapatan seorang buruh Rp. 20.000 per hari hanya cukup untu membeli beras dan sayur, karena uangnya tidak akan cukup untuk membeli lauk (ikan). Maka apabila buruh tersebut memiliki pendapatan Rp. 40.000, dia akan membeli beras sayur dan lauk.
c.       Faktor intensitas kebutuhan
Apabila kebutuhan barang atau jasa itu mendesak, maka permintaan akan barang dan jasa juga tinggi. Misalnya, pada saat panen padi. Apabila masyarakat tidak memiliki terpal untuk menjemur maka mereka akan berinisiatif untuk membeli terpal. Maka kebutuhan akan terpal pada masyarakat itu akan naik.
d.      Faktor selera
Jika selera konsumen terhadap barang atau jasa itu naik, maka tingkat daya beli terhadap barang tersebut juga naik. Misalnya, apabila dalam suatu desa memilki selera untuk makan semangka, maka daya beli terhadap semangka juga akan tinggi.
e.       Faktor jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk maka permintaan juga akan semakin bertambah. Misalnya, apabila masyarakat Indonesia semakin bertambah terus, maka kebutuhan pangan yang harus dipenuhi (misalnya beras) akan semakin tinggi sehingga permintaan akan naik.
f.       Faktor perkiraan terhadap harga pada masa yang akan dating
Apabila diperkirakan harga akan naik pada masa yang akan dating, maka maka konsumen akan segera untuk meningkatkan daya belinya dan apabila diperkirakan harga barang atau jasa akan turun maka konsumen akan cenderung untuk membeli barang tersebut ketika harga benar-benar turun. Misalnya, diprediksikan harga barang sembakau menjelang puasa akan naik, maka konsumen akan segera untuk membeli sembakau sebelum menjelang puasa
g.      Perubahan harga/barang/jasa/faktor produksi lain yang merupakan subtitusinya
apabila harga barang pengganti turun maka permintaan terhadap barang yang digantikan akan turun karena orang akan beralih terhadap barang penggantinya. Misalnya, apabila harga beras IR Rp. 8000 per kilogram yang banyak diminati, maka jika harga bers Rojolele Rp. 7.500 per kilo, permintaan terhadap beras IR akan turun sedangkan permintaan terhadap beras Rojolele meningkat
h.      Faktor harga komplementer
Apabila harga barang komplementer itu nak, maka permintaan barang yang dilengkapi akan turun. Misalnya, apabila harga gula itu naik, maka permintaan terhadap kopi atau the akan turun.

Faktor yang mempengaruhi harga produksi adalah sebagai berikut:
a.       Kondisi perekonomian
Dalam hal ini kondisi perekonomian dapat dilihat dari nilai tukar yang sering naik turun. Kenapa hal ini dapat mempengaruhi harga produksi. Karena apabila nilai tukar naik maka harga barang untuk ekspor akan tinggi, sehingga paendapatan untuk produsen akan tinggi. Contohnya ukiran yang ada di jepara, para prodeusen akan sangat untung dan sangat senang jika mereka mengekspor hasil produksinya ke luar negeri ketika dolar mengalami kenaikan, karena mereka akan meraup untung yang besar.
b.      Permintaan dan penawaran
Hal ini berarti bahwa harga produk dipengaruhi karena adanya permintaan dan penawaran oleh konsumen. Apabila permintaan dan penawaran oleh konsumen berubah maka harga produk yang terbentuk juga akan berubah. Biasanya masyarakat akan lebih senang apabila tingkat harga pada barang yang dijual itu rendah maka permintaan yang diinginkan akan naik akan tetapi barang yang ditawarkan akan lebih sedikit. Misalnya apabila harga jagung 1 kg lebih murah dari yang sebelumnya, misalnya Rp. 5000 maka masyarakat akan membeurunya, akan tetapi produsen tentu akan menawarkan jagung lebih sedikit.
c.       Elastisitas permintaan
Dalam kasus permintaan akan berpengaruh terhadap harga produksi. Ditabah lagi dengan barang-barang yang bersifat elsatis. Yang terbagi menjadi 3
1.      Inelastisitas
Biasanya terjadi pada barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, pupuk, dan lain-lain. Walaupun harga mengaami kenaikan, akan tetapi jumlah permintaan bahan makanan pokok tidak akan menurun secara drastis apalagi meningkat, karena masyarakat sangat membutuhkan bahan makanan pokok tersebut. Dan tidak mungkin masyarakat akan mengurangi jatah makanannya sehari-hari walaupun jumlah keluarga banyak.
2.      Elastis
Pada elastisitas ini sering terjadi pada  barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi). Dalam hal ini berarti bahwa apabila terjadi perubahan harga maka akan mempengaruhi volum penjualan yang dampaknya lebih besar. Contonya: apabila tempe yang berfungsi sebagai subtitusi protein pada daging, dan ketika terjadi kenaikan pada daging maka onsumen akan cenderung beralih untuk mengkonsumsi tempe sebagai pengganti protein pada daging.
3.      Unitary elasticity
Hal ini terjadi ketika dalam perubahan harga mempengaruhi jumlah produk yang dijual akan sama dengan banyaknya perubahan harga yang terjadi atau bahkan tidak berpengaruh. Misalnya saja yang terjadi pada tanah, walaupun harga tanah semkin tahun semakin naik, akan tetapi jumlah luas yang dijual akan dala porsi yang tetap
d.      Persaingan.
Dalam hal ini dapat diambil contoh ketika terjadi banyakanya penjual. Maka dari masing-masing penjual akan berlomba-lomba untuk bias menjual produksinya pada konsumen sehingga adanya tawar-menawar harga akan sering mudah terjadi.
Sehingga harga produk akan mengalami perubahan pada masing-masing penjual untuk dapat mengikat konsumen.
e.       Biaya
Dalam kegiatan produksi tentunya produsen akan membutuhkan modal sebagai jalan pertama membuka usaha. Sehingga ketika penjualan panen, produsen tentunya akan memikirkan biaya yang digunakan sebagai modal dulunya akan kembali dan mendapat keuntungan. Maka dari sinilah harga akan terbentuk. Contohnya, ketika produsen membutuhkan modal Rp.100.000 untuk membuat roti, dan mampu menghasilkan 75 buah. Maka produsen bisa menjual roti tersebut Rp. 2000/potong, maka produsen akan mendapat untung Rp.50000 dan sudah mampu mengembalikan biaya yang ia gunakan dalam produksinya.
f.       Tujuan manager
Dalam kegiatan usaha, setiap orang akan mempunyai tujuan sendiri. Apakah dia ingin keuntungan, atau ingin mengusai pasar dan lain sebagainya. Apabila ia ingin mengusai pasar harga yang dibentuk tentunya akan menggiurkan untuk bisa lebih menarik pembeli, misalnya dibuat adanya diskon, sehingga pembelinya akan lebih banyak. Ketika sudah banyak maka ia akan menaikkan harga sedikit demi sedikit tanpa membuat pembeli akan pergi darinya.
g.      Pengawasan pemerintah.
Harga terbentuk karena adanya pengawasan dari pemerintah. Hal ini terjadi karena harga sudah ditentukan langsung oleh pemerintah, sehingga produsen tidak akan membuat harga setinggi-tingginya atau bahkan serendah-rendahya. Seperti halnya harga BBM
3.      Bagaimana pengaruh harga produk pertanian terhadap jumlah permintaan produk tersebut dan sebaliknya?
Pengaruh harga produk pertanian terhadap jumlah permintaan suatu produk dapat di umpamakan apabila harga produk pertanian itu naik, maka permintaan terhadap barang tersebut juga akan turun. Sebaliknya, jika harga produk barang tersebut rendah maka permintaan masyarakat terhadap barang tersebut akan naik. Misalnya apabila harga cabai pada saat ini naik, maka permintaan terhadap cabai oleh pembeli akan rendah. Akan tetapi apabila harga cabai itu turun maka permintaan konsumen terhadap cabai itu akan naik dari yang sebelumnya.
4.      Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan berkaitan dengan usaha memenuhi permintaan produk pertanian dan harga produk pertanian?
Hal yang harus diperhatikan kaitannya dengan permintaan adalah semua faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan terhadap suatu produk. Karena berubahnya suatu permintaan disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Sedangkan hal yang perlu diperhatikan kaitannya dengan harga produk pertanian adalah faktor-faktor yang dapat memepengaruhi perubahannya. Karena jika sedikit saja faktor itu berubah, maka harga produk yang mulanya ditetapkan juga akan berubah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, hal yang perlu diperhatikan itu merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan harga produk. Dengan bisa mengatasi faktor permintaan, maka harga yang diciptakan juga akan teratasi, karena adanya harga juga dipengaruhi oleh permintaan
5.      Apakah harga produk pertanian di Indonesia saat ini telah menguntungkan petani? Berikan contohnya!
Belum, tetapi akan tercapai bila semua unsur bekerja sama untuk membangun sektor ini. Dengan kata lain peran pemerintah dalam penyetabilan harga menjadi hal yang dominan. Faktor petani juga memegang andil penting, seharusnya petani sudah mulai berfikir untuk mengolah dulu produk panen untuk meningkatkan harga.
Contoh peran pemerintah : pengadaan bulog
Peran petani : menerapkan TPHP dalam tahap usahanya
6.      Rangkumlah hasil diskusi mengenai kaitan antara harga produksi dan permintaan produksi pertanian tersebut serta pengaruhnya terhadap pendapatan usahatani petani!
Harga produksi merupakan segala korbanan yang diberikan dalam proses produksi. Sehingga ketika barang itu jadi dapat dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu dan dalam waktu tertentu atau yang disebut dengan permintaan. Ketika barang itu diminta oleh konsumen akan dipengaruhi oleh beberapa hal yang menjadi faktor yang berpengaruh terhadap permintaan, begitu juga yang terjadi pada harga produknya, dintaranya adalah:
Faktor yang mempengaruhi permintaan
Faktor yang mempengaruhi harga produk
a.       Faktor harga barang atau jasa itu sendiri.
b.      Faktor pendapatan pembeli
c.       Faktor intensitas kebutuhan
d.      Faktor selera
e.       Faktor jumlah penduduk
f.       Faktor perkiraan terhadap harga pada masa yang akan dating
g.      Perubahan harga/barang/jasa/faktor produksi lain yang merupakan subtitusinya
h.      Faktor harga komplementer
a.       Kondisi perekonomian
b.      Permintaan dan penawaran
c.       Elastisitas permintaan
1.   Inelastisitas
2.   Elastis
3.   Unitary elasticity
d.      Persaingan.
h.      Biaya
i.        Tujuan manager
j.        Pengawasan pemerintah.

Sedangkan dalam harga produk yang terbentuk akan berpengaruh terhadap permintaan. Yaitu apabila harga produk rendah maka permintaan akan meningkat dan begitupun sebaliknya. Sehingga harus memperhtaikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan karena akan berimbas terhadap terbentuknya harga.

Di Indonesia semdiri harga untuk produk pertaninnya belum begitu menguntungkan. Sehingga diperlukan kerja sama yang dilakukan pemerintah dengan masyarakat utnuk menentukan harga yang bias menguntungkan bagi produk pertaninnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar