MAKALAH BAHASA INDONESIA
PARAGRAF
KELOMPOK
VI:
Inayatul Fitria Dewi
Andri Kurniawan
Muh Fathan Anis
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
TIDAR
2015/2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kita sebagai
mahasiswa atau mahasiswi yang mempelajari Bahasa Indonesia diharuskan menguasai
materi-materi yang dipelajari. Salah satu materi yang harus kita kuasai adalah
paragraf. Pada umumnya kesulitan pertama yang dihadapi mahasiswa maupun
mahasiswi dalam membuat suatu karya adalah mengungkapkan pikiran menjadi
kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dengan
kalimat. Dimana suatu kalimat akan membentuk tulisan dengan saling kait-mengkait
dengan kalimat yang lainyang akan membentuk paragraf. Paragraf merupakan sebuah
karangan yang membangun suatu pikiran yang mengandung pesan yang dituliskan
oleh penulis untuk para pembaca.
Dalam upaya
untuk membuat paragraf dengan beberapa kalimat perlu memerhatikan kepaduan dan
kesatuan antar kalimat. Kesatuan di sini berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membahas satu topik atau gagasan. Sedangkan kepaduan berarti semua kalimat
dalam paragraf saling berkaitan, mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dengan
dibentuknya makalah ini dihimbau agar mahasiswa maupun mahasiswi dapat
meengembangkan kalimat utama dalam bentuk paragraf dalam karya-karyanya.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui
hakikat paragraf
2.
Mengetahui
unsur pembangun paragraf
3.
Untuk
mengetahui ciri dan fungsi paragraf
4.
Mengetahui
syarat paragraf yang baik
5.
Mengetahuai
hal-hal yang harus dihindari dalam paragraf
6.
Mengetahui
jenis-jenis paragraf beserta klasifikasinya
7.
Mengetahui jenis
pola pengembangan paragraf
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat
paragraf
Paragraf dapat
diartikan sebagai kumpulan kalimat-kalimat yang saling berkaitan. Antara
kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, membentuk satu gagasan yang
utuh. Pertalian antar kalimat dalam satu paragraf mengacu pada satu gagasan,
yang dinamakan gagasan utama, pikiran utama, atau dinamakan juga pokok pikiran.
Paragraf merupakan bagian sebuah karangan atau wacana tulis. Paragraf hanya
dapat dijumpai dalam pemakaian bahasa secara teratur.
B.
Unsur pembangun
paragraf
Unsur pembangun paragraf adalah kalimat. Kalimat-kalimatyang ada
dalam paragraf, membentuk satu kesatuan yang utuh dan padu. Hubungan antar
kalimat dalam paragraf saling terkait, saling mundukung, dan saling melengkapi.
Kalimat-kalimat dalam paragraf tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu setiap
kalimat memiliki fungsi yang berbeda namun tetap saja masih mengacu pada
gagasan utama. Kalimat dalam paragraf berfungsi sebagai berikut:
1.
Kalimat Utama,
merupakan kalimat yang mendasari terbentuknya paragraf. Dalam kalimat utama
mengandung gagasan utama yang mengandung kata kunci yang menjadi focus pemberi
informasi.
2.
Kalimat
penjelas, merupakan kalimat yang berupaya memperjelas kalimat utama. Dimana
informasi yang berada di kalimat utama dijelaskan di kalimat penjelasdan jumlah
dari kalimat penjelas tidak ada batasnya.
3.
Kalimat
pengembang, difungsikan sebagai penjalin paragraf sebelumnya dengan paragraf
berikutnya. Hal ini dimaksudkan agar hubungan antar paragraf menjadi baik,
jelas, logis dan harmonis
4.
Kalimat
penegas, merupakan kalimat yang berupaya untuk menegaskan mengenai gagasan
utama yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca mengenai informasi utama ynag
disampaikan kepada pembaca melalui paragraf tersebut. Kalimat penegas juga
dapat berupa kalimat yang berisi simpulan dari klimat-kalimat yang mendahuluinya.
C.
Ciri dan fungsi
paragraf
Ciri-ciri paragraf:
1.
Setiap paragraf
mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide yang relevan dengan ide pokok
keseluruhan karangan.
2.
Memiliki
gagasan utama atau pokok pikiran
3.
Dibangun oleh
sejumlah kalimat
4.
Paragraf adalah
satu kesatuan ekspresi pikiran
5.
Paragraf adalah
kesatuan yang koheren dan padu
6.
Tersusun secara
logis dan sistematis
Fungsi paragraf
1.
Sebagai
penampung ide pokok keseluruhan karangan
2.
Memudahkan
pemahaman ide pokok pengarang
3.
Paragraf
memungkinkan pengarangnya melahirkan jalan pikirannya secara sistematis
4.
Mengarahkan
pembaca dalam mengikuti alur pikiran pangarang serta memahaminya
5.
Sebagai alat
penyampai atau potongan-potongan pikiran
6.
Sebagai penanda
pikiran baru mulai berlangsung
D.
Syarat paragraf
yang baik
1.
Kesatuan
paragraf (Kesatuan pikiran)
Dalam
setiap paragraf mengandung suatu gagasan pokok yang mengandung kalimat
pendukung yang akan menjelaskan gagasan utama tersebut. Dalam mengembangkan
paragraf tersebut, uraian-uraian yang menjelaskan gagasan utama tidak boleh
menyimpang dari topik yang dibicarakan. Dengan kata
lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf itu diikat oleh satu gagasan pokok
dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf
harus terfokus pada gagasan pokok.
2.
Kepaduan (koherensi)
Kepaduan
paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat yang logis dan melalui
ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam
susunan kalimat-kalimat dalam paragraf, yaitu dalam paragraf tidak ada kalimat
yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan.
E. Hal yang harus
dihindari dalam paragraf
1. Paragraf
tidak boleh terlalu panjang
2. Paragraf
harus menghindari kalimat sumbang
3. Paragraf
tidak boleh mengandung lebih dari satu gagasan utama
F.
Mengetahui jenis-jenis
paragraf beserta klasifikasinya
1.
Berdasarkan
isinya, paragraf dibagi menjadi:
a.
Eksposisi, suatu paragraf yang bertujuan untuk
memaparkan, menyampaikan informasi, mengajarkan, menjelaskan dan juga
menerangkan suatu topik kepada yang membacanya dengan tujuan untuk memberikan
informasi sehingga memperluas pengetahuan si pembaca. Untuk memahami paragraf
ini si pembaca harus melakukan proses berpikir dan juga melibatkan pengetahuan
b.
Argumentasi, suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide,
gagasan, ataupun pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta (yang
benar terjadi). Tujuannya yaitu supaya si pembaca yakin bahwa ide, gagasan, dan
pendapat tersebut adalah benar adanya dan terbukti.
c.
Persuasi, suatu
bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan membujuk pembaca supaya ingin
berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Supaya tujuannya bisa
tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan menggunakan data
dan juga fakta.
d.
Narasi, suatu
jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu peristiwa
berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan
narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan
suatu kejadian ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita
yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun
perbuatan yang menciptakan ataupun menghasilkan sesuatu.
e.
Paragraf
Deskripsi, yaitu paragraf yang isinya menggambarkan suatu keadaan atau
peristiwa dengan kata-kata sehingga para pembaca seolah-olah merasakan,
melihat, mendengar dan mengalami langsung keadaan atau peristiwa tersebut
2.
Berdasarkan
letak kalimat utamanya paragraf dibagi menjadi:
a.
Paragraf
deduktif, sebuah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf,
kemudian diikuti dengan kalimat penjelas
b.
Aragraf
induktif, sebuah paragraf yang kalimat utamnya terletak di akhir kalimat,
sedangkan kalimat penjelas terdapat di awal paragraf.
c.
Sebuah paragraf
yang kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf. Kalimat pada
akhir paragraf menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang etrletak
di awal paragraf.
G.
Pengembangan
Paragraf
Paragraf adalah
sebuah miniatur dalam sebuah karangan. Dengan demikian untuk membuat karangan
tidak terlepas dari membuat paragraf. Berikut ini adalah jenis pengembangan
pola pengembangan paragraf:
1.
Perbandingan dan
Pertentangan
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang
dimiliki oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak
menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih
Contoh perbandingan:
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat
primitif dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia
dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada
dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya
dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperluka untuk
memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu,
tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual.Sedangkan masyarakat
modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa.
Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli
untuk memeperolehnya.
Contoh
pertentangan:
Sekolah tinggi (umum) berbeda dengan sekolah swasta.Perbedaan itu dapat
dilihat dari segi biaya sekolah, fasilitas, standar sekolah serta kualitas
pengejarannya.Untuk sekolah umum biayanya mampu dicapai bagi semua kalangan
masyarakat. Akan tetapi,fasilitas yang ditawarkan kurang memadai bagi
kelangsungan sistem belajar mengajar. Sedangkan, sekolah swasta biaya
yang ditawarkan hanya mampu mencapai batas keuangan beberapa kalangan
masyarakat, artinya kalangan orang mampu.Hal ini sejalan dengan fasilitas,
standar sekolah sertakualitas pengajarnya.Sehingga sekolah swasta mampu
bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan.
2. Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang
dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
Contoh:
Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi di Inodnesia terus bertumbuh pesat.
Baru saja ada yang tertangkap sudah muncul banyak tersangka lain yang terus
menghebohkan dunia perpolitikan Indonesia. Sama halnya seperti pepatah mati
satu tumbuh seribu . Begitulah juga keadaaan tindak korupsi di negara ini yang
terus tumbuh pesat dan merugikan banyak orang.
3. Contoh
Sebuah gagasan dalam paragraf menjadi terang benderang
ketika diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh dapat diuraikan
dalam bentuk narasi atau deskripsi.
Contoh:
Kegiatan KUD di desa-desa yang belum
dewasa, sering dicampuri oleh tengkulak-tengkulak, misalnya, di Desa Kali
Angkrik. Semua kegiatan KUD di desa tersebut selalu di pantau oleh
tengkulak-tengkulak. Kadang-kadang bukan memantau lagi namanya, tetapi langsung
ikut serta menentukan harga gabah penduduk yang akan di jual ke koperasi.
Tengkulak itulah yang mengatur pembagian uang yang ditangani oleh ketua
koperasi, mengatur pembelian padi, dan sebagainya. Demikian pula halnya dengan
menjual kembali kemasyarakat. Harga padi selalu ditentukan oleh tengkulak itu.
Dari hasil penjualan ini tengkulak meminta upah yang cukup besar dari ketua
koperasi.
4. Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama,
sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan
tersebut biasanya juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan
utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
Contoh :
Pertama kali pindah kekota ia adalah
anak yang baik, tahun pertama ia masuk Kuliah, ia mulai merokok, malam minggu
kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah
mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja,
uang transport sering dipakai beli ganja, kuliah sering bolos, akibatnyahasil
ujian jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani menjual barang-barang rumah
untuk membeli si daun haram itu.
5. Klasifikasi
Klasifikasi adalah usaha mengelompokkan berbagai hal
yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu kategori. Dengan demikian
hubungan di antara berbagai hal itu menjadi satu kesatuan yang utuh.
Contoh:
Penyelidikan tentang tempramen dan
watak manuia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crate dan Galenus mengemukakan
bahwa manusia dapat dibagi
menjadi empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada
dalam tubuhnya. Empat golong tersebut yaitu sanguinis (banyak darah) yang
sifatnya periang, gembira, optimis, dan lekas berubah-ubah. Kemudian kolerik
(banyak empedu kuning) adalah manusia yang memiliki sifat
garang, hebat, lekas mrah, dan agresif. Selanjutnya, flegmatis (banyak
lendirnya) adalah manusia yang sifatnya tenang, tidak mudah berubah, dan
lamban. Terakhir, melankolis (banyak empedu hitam) memiliki sifat muram, tidak
gembira, dan pesimis.
6. Definisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak
atau istilah yang menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh:
Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di
dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain
sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya
terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang
biasa kita kenal dengan kalimat utama.
KESIMPULAN
1.
Paragraf adalah
kumpulan kalimat-kalimat yang saling berkaitan. Antara kalimat yang satu dengan
kalimat yang lainnya, membentuk satu gagasan yang utuh yang dinamakan gagasan
utama, pikiran utama, atau dinamakan juga pokok pikiran.
2.
Unsur pembangun
paragraf adalah kalimat. Kalimat dalam paragraf dibagi menjadi 4:
a)
Kalimat Utama,
b)
Kalimat
penjelas
c)
Kalimat
pengembang
d)
Kalimat penegas
3.
Ciri dan fungsi
paragraf
Ciri-ciri paragraf:
a)
Setiap paragraf
mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide yang relevan dengan ide pokok
keseluruhan karangan.
b)
Memiliki
gagasan utama atau pokok pikiran
c)
Dibangun oleh
sejumlah kalimat
d)
Paragraf adalah
satu kesatuan ekspresi pikiran
e)
Paragraf adalah
kesatuan yang koheren dan padu
f)
Tersusun secara
logis dan sistematis
Fungsi paragraf
a)
Sebagai
penampung ide pokok keseluruhan karangan
b)
Memudahkan
pemahaman ide pokok pengarang
c)
Paragraf
memungkinkan pengarangnya melahirkan jalan pikirannya secara sistematis
d)
Mengarahkan
pembaca dalam mengikuti alur pikiran pangarang serta memahaminya
e)
Sebagai alat
penyampai atau potongan-potongan pikiran
f)
Sebagai penanda
pikiran baru mulai berlangsung
4.
Syarat paragraf
yang baik
a)
Kesatuan
paragraf (Kesatuan pikiran)
b)
Kepaduan (koherensi)
5.
Hal yang harus dihindari dalam paragraf
a) Paragraf
tidak boleh terlalu panjang
b) Paragraf
harus menghindari kalimat sumbang
c) Paragraf
tidak boleh mengandung lebih dari satu gagasan utama
6.
Mengetahui
jenis-jenis paragraf beserta klasifikasinya
a)
Berdasarkan
isinya, paragraf dibagi menjadi:
1 Eksposisi,
2 Narasi
3 Paragraf Deskripsi,
b)
Berdasarkan
letak kalimat utamanya paragraf dibagi menjadi:
1
Paragraf
deduktif
2
Paragraf
induktif
3
paragraf
deduktif-induktif
7.
Pengembangan
paragraf
a)
Perbandingan dan Pertentangan
b) Analogi
c) Contoh
d) Pola Klausalitas
e) Klasifikasi
f) Definisi Luas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar