Rabu, 27 April 2016

Paragraf

MAKALAH BAHASA INDONESIA
PARAGRAF













KELOMPOK VI:
   Inayatul Fitria Dewi 
Andri Kurniawan
Muh Fathan Anis




AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kita sebagai mahasiswa atau mahasiswi yang mempelajari Bahasa Indonesia diharuskan menguasai materi-materi yang dipelajari. Salah satu materi yang harus kita kuasai adalah paragraf. Pada umumnya kesulitan pertama yang dihadapi mahasiswa maupun mahasiswi dalam membuat suatu karya adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dengan kalimat. Dimana suatu kalimat akan membentuk tulisan dengan saling kait-mengkait dengan kalimat yang lainyang akan membentuk paragraf. Paragraf merupakan sebuah karangan yang membangun suatu pikiran yang mengandung pesan yang dituliskan oleh penulis untuk para pembaca.
Dalam upaya untuk membuat paragraf dengan beberapa kalimat perlu memerhatikan kepaduan dan kesatuan antar kalimat. Kesatuan di sini berarti seluruh kalimat dalam paragraf membahas satu topik atau gagasan. Sedangkan kepaduan berarti semua kalimat dalam paragraf saling berkaitan, mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dengan dibentuknya makalah ini dihimbau agar mahasiswa maupun mahasiswi dapat meengembangkan kalimat utama dalam bentuk paragraf dalam karya-karyanya.
B.       Tujuan
1.      Mengetahui hakikat paragraf
2.      Mengetahui unsur pembangun paragraf
3.      Untuk mengetahui ciri dan fungsi paragraf
4.      Mengetahui syarat paragraf yang baik
5.      Mengetahuai hal-hal yang harus dihindari dalam paragraf
6.      Mengetahui jenis-jenis paragraf beserta klasifikasinya
7.      Mengetahui jenis pola pengembangan paragraf


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Hakikat paragraf
Paragraf dapat diartikan sebagai kumpulan kalimat-kalimat yang saling berkaitan. Antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, membentuk satu gagasan yang utuh. Pertalian antar kalimat dalam satu paragraf mengacu pada satu gagasan, yang dinamakan gagasan utama, pikiran utama, atau dinamakan juga pokok pikiran. Paragraf merupakan bagian sebuah karangan atau wacana tulis. Paragraf hanya dapat dijumpai dalam pemakaian bahasa secara teratur.
B.       Unsur pembangun paragraf
Unsur pembangun paragraf adalah kalimat. Kalimat-kalimatyang ada dalam paragraf, membentuk satu kesatuan yang utuh dan padu. Hubungan antar kalimat dalam paragraf saling terkait, saling mundukung, dan saling melengkapi. Kalimat-kalimat dalam paragraf tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu setiap kalimat memiliki fungsi yang berbeda namun tetap saja masih mengacu pada gagasan utama. Kalimat dalam paragraf berfungsi sebagai berikut:
1.      Kalimat Utama, merupakan kalimat yang mendasari terbentuknya paragraf. Dalam kalimat utama mengandung gagasan utama yang mengandung kata kunci yang menjadi focus pemberi informasi.
2.      Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berupaya memperjelas kalimat utama. Dimana informasi yang berada di kalimat utama dijelaskan di kalimat penjelasdan jumlah dari kalimat penjelas tidak ada batasnya.
3.      Kalimat pengembang, difungsikan sebagai penjalin paragraf sebelumnya dengan paragraf berikutnya. Hal ini dimaksudkan agar hubungan antar paragraf menjadi baik, jelas, logis dan harmonis
4.      Kalimat penegas, merupakan kalimat yang berupaya untuk menegaskan mengenai gagasan utama yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca mengenai informasi utama ynag disampaikan kepada pembaca melalui paragraf tersebut. Kalimat penegas juga dapat berupa kalimat yang berisi simpulan dari klimat-kalimat yang mendahuluinya.
C.       Ciri dan fungsi paragraf
Ciri-ciri paragraf:
1.      Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
2.      Memiliki gagasan utama atau pokok pikiran
3.      Dibangun oleh sejumlah kalimat
4.      Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran
5.      Paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padu
6.      Tersusun secara logis dan sistematis
Fungsi paragraf
1.      Sebagai penampung ide pokok keseluruhan karangan
2.      Memudahkan pemahaman ide pokok pengarang
3.      Paragraf memungkinkan pengarangnya melahirkan jalan pikirannya secara sistematis
4.      Mengarahkan pembaca dalam mengikuti alur pikiran pangarang serta memahaminya
5.      Sebagai alat penyampai atau potongan-potongan pikiran
6.      Sebagai penanda pikiran baru mulai berlangsung
D.      Syarat paragraf yang baik
1.      Kesatuan paragraf (Kesatuan pikiran)
Dalam setiap paragraf mengandung suatu gagasan pokok yang mengandung kalimat pendukung yang akan menjelaskan gagasan utama tersebut. Dalam mengembangkan paragraf tersebut, uraian-uraian yang menjelaskan gagasan utama tidak boleh menyimpang dari topik yang dibicarakan. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf itu diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.
2.      Kepaduan (koherensi)
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat yang logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf, yaitu dalam paragraf tidak ada kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan.
E.       Hal yang harus dihindari dalam paragraf
1.      Paragraf tidak boleh terlalu panjang
2.      Paragraf harus menghindari kalimat sumbang
3.      Paragraf tidak boleh mengandung lebih dari satu gagasan utama

F.        Mengetahui jenis-jenis paragraf beserta klasifikasinya
1.      Berdasarkan isinya, paragraf dibagi menjadi:
a.       Eksposisi, suatu paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan informasi, mengajarkan, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada yang membacanya dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan si pembaca. Untuk memahami paragraf ini si pembaca harus melakukan proses berpikir dan juga melibatkan pengetahuan
b.      Argumentasi, suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta (yang benar terjadi). Tujuannya yaitu supaya si pembaca yakin bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya dan terbukti.
c.       Persuasi, suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan membujuk pembaca supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Supaya tujuannya bisa tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan menggunakan data dan juga fakta.
d.      Narasi,  suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun perbuatan yang menciptakan ataupun menghasilkan sesuatu.
e.       Paragraf Deskripsi,  yaitu paragraf yang isinya menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa dengan kata-kata sehingga para pembaca seolah-olah merasakan, melihat, mendengar dan mengalami langsung keadaan atau peristiwa tersebut
2.      Berdasarkan letak kalimat utamanya paragraf dibagi menjadi:
a.       Paragraf deduktif, sebuah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf, kemudian diikuti dengan kalimat penjelas
b.      Aragraf induktif, sebuah paragraf yang kalimat utamnya terletak di akhir kalimat, sedangkan kalimat penjelas terdapat di awal paragraf.
c.       Sebuah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf. Kalimat pada akhir paragraf menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang etrletak di awal paragraf.



G.      Pengembangan Paragraf
Paragraf adalah sebuah miniatur dalam sebuah karangan. Dengan demikian untuk membuat karangan tidak terlepas dari membuat paragraf. Berikut ini adalah jenis pengembangan pola pengembangan paragraf:
1.      Perbandingan dan Pertentangan
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih
Contoh perbandingan:
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat primitif dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperluka untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu, tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual.Sedangkan masyarakat modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk memeperolehnya.
Contoh pertentangan:
Sekolah tinggi (umum) berbeda dengan sekolah swasta.Perbedaan itu dapat dilihat dari segi biaya sekolah, fasilitas, standar sekolah serta kualitas pengejarannya.Untuk sekolah umum biayanya mampu dicapai bagi semua kalangan masyarakat. Akan tetapi,fasilitas yang ditawarkan kurang memadai bagi kelangsungan sistem belajar mengajar. Sedangkan, sekolah swasta biaya yang ditawarkan hanya mampu mencapai batas keuangan beberapa kalangan masyarakat, artinya kalangan orang mampu.Hal ini sejalan dengan fasilitas, standar sekolah sertakualitas pengajarnya.Sehingga sekolah swasta mampu bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan.
2.      Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
Contoh:
Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi di Inodnesia terus bertumbuh pesat. Baru saja ada yang tertangkap sudah muncul banyak tersangka lain yang terus menghebohkan dunia perpolitikan Indonesia. Sama halnya seperti pepatah mati satu tumbuh seribu . Begitulah juga keadaaan tindak korupsi di negara ini yang terus tumbuh pesat dan merugikan banyak orang.
3.       Contoh
Sebuah gagasan dalam paragraf menjadi terang benderang ketika diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh dapat diuraikan dalam bentuk narasi atau deskripsi.
Contoh:
Kegiatan KUD di desa-desa yang belum dewasa, sering dicampuri oleh tengkulak-tengkulak, misalnya, di Desa Kali Angkrik. Semua kegiatan KUD di desa tersebut selalu di pantau oleh tengkulak-tengkulak. Kadang-kadang bukan memantau lagi namanya, tetapi langsung ikut serta menentukan harga gabah penduduk yang akan di jual ke koperasi. Tengkulak itulah yang mengatur pembagian uang yang ditangani oleh ketua koperasi, mengatur pembelian padi, dan sebagainya. Demikian pula halnya dengan menjual kembali kemasyarakat. Harga padi selalu ditentukan oleh tengkulak itu. Dari hasil penjualan ini tengkulak meminta upah yang cukup besar dari ketua koperasi.


4.      Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut biasanya juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
Contoh :
Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Kuliah, ia mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, kuliah sering bolos, akibatnyahasil ujian jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani menjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.
5.      Klasifikasi
Klasifikasi adalah usaha mengelompokkan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu kategori. Dengan demikian hubungan di antara berbagai hal itu menjadi satu kesatuan yang utuh.
Contoh:
Penyelidikan tentang tempramen dan watak manuia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crate dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada dalam tubuhnya. Empat golong tersebut yaitu sanguinis (banyak darah) yang sifatnya periang, gembira, optimis, dan lekas berubah-ubah. Kemudian kolerik (banyak empedu kuning) adalah manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas mrah, dan agresif. Selanjutnya, flegmatis (banyak lendirnya) adalah manusia yang sifatnya tenang, tidak mudah berubah, dan lamban. Terakhir, melankolis (banyak empedu hitam) memiliki sifat muram, tidak gembira, dan pesimis.
6.      Definisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh:
Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.





KESIMPULAN
1.        Paragraf adalah kumpulan kalimat-kalimat yang saling berkaitan. Antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, membentuk satu gagasan yang utuh yang dinamakan gagasan utama, pikiran utama, atau dinamakan juga pokok pikiran.
2.        Unsur pembangun paragraf adalah kalimat. Kalimat dalam paragraf dibagi menjadi 4:
a)      Kalimat Utama,
b)      Kalimat penjelas
c)      Kalimat pengembang
d)     Kalimat penegas
3.        Ciri dan fungsi paragraf
Ciri-ciri paragraf:
a)      Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
b)      Memiliki gagasan utama atau pokok pikiran
c)      Dibangun oleh sejumlah kalimat
d)     Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran
e)      Paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padu
f)       Tersusun secara logis dan sistematis
Fungsi paragraf
a)      Sebagai penampung ide pokok keseluruhan karangan
b)      Memudahkan pemahaman ide pokok pengarang
c)      Paragraf memungkinkan pengarangnya melahirkan jalan pikirannya secara sistematis
d)     Mengarahkan pembaca dalam mengikuti alur pikiran pangarang serta memahaminya
e)      Sebagai alat penyampai atau potongan-potongan pikiran
f)       Sebagai penanda pikiran baru mulai berlangsung
4.        Syarat paragraf yang baik
a)      Kesatuan paragraf (Kesatuan pikiran)
b)      Kepaduan (koherensi)
5.        Hal yang harus dihindari dalam paragraf
a)      Paragraf tidak boleh terlalu panjang
b)      Paragraf harus menghindari kalimat sumbang
c)      Paragraf tidak boleh mengandung lebih dari satu gagasan utama
6.        Mengetahui jenis-jenis paragraf beserta klasifikasinya
a)      Berdasarkan isinya, paragraf dibagi menjadi:
                                       1     Eksposisi,
                                       2     Narasi
                                       3     Paragraf Deskripsi, 
b)      Berdasarkan letak kalimat utamanya paragraf dibagi menjadi:
                                       1          Paragraf deduktif
                                       2          Paragraf induktif
                                       3          paragraf deduktif-induktif
7.        Pengembangan paragraf
a)      Perbandingan dan Pertentangan
b)      Analogi
c)      Contoh
d)     Pola Klausalitas
e)      Klasifikasi
f)       Definisi Luas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar