Rabu, 09 Desember 2015

Karya Tulis Ilmiah

TERHASUTNYA SIKAP MANUSIA OLEH SETAN DAN CARA MENGATASINYA











OLEH:
Inayatul Fitria Dewi
NIS.131233180024121734




PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM
MA MADARIJUL HUDA KEMBANG

2014


TERHASUTNYA SIKAP MANUSIA OLEH SETAN DAN CARA MENGATASINYA
KARYA TULIS
Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Ujian Akhir Sekolah
Tahun Pelajaran 2014/2015
Copy (3) of logo









OLEH:
Inayatul Fitria Dewi
NIS.131233180024121734



PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM
MA MADARIJUL HUDA KEMBANG
2014
HALAMAN PERSETUJUAN

Nama Penyusun                     Inayatul Fitria Dewi
Nomor Induk Siswa                131233180024121734
Program                                   : Ilmu Pengetahuan Alam
Judul Karya Tulis                   : TERHASUTNYA SIKAP MANUSIA OLEH SETAN DAN CARA MENGATASINYA











Kembang, September 2014
Guru Pembimbing I                                                    Guru Pembimbing II


Ummi Fadlilatin, S.Pd                                  Zahrotul Mukhoyyaroh, S.Pd.I                   HALAMAN PENGESAHAN

PENYUSUN :
Inayatul Fitria Dewi

Disahkan :

Penguji I                                                                                              Penguji II




Ketua Tim Penguji                                                                  Sekertaris Tim Penguji


Nur Saadah, S.Ag                                                                 Ummi Fadhilatin, S.Pd



Kembang, September 2014
Kepala MA Madarijul Huda Kembang


H. Zainul Wafa, S.Pd.I
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
¼çm¯RÎ) ö/ä3s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇÏÉÈ
Artinya: “Sesungguhnya setan adalah musuh bagimu yang nyata”












Kupersembahkan Karya Tulis ini kepada :
v  Kedua orang tuaku
v  Seluruh Guru-guruku
v  Negaraku
v  Teman-temanku senasib seperjuangan dalam tholabul ilmi
v  Semua pembaca yang di rahmati Allah

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang dengan limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelenggarakan karya tulis ini.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepeda junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya dan umatnya.
Karya tulis ini berjudul ”TERHASUTNYA SIKAP MANUSIA OLEH SETAN DAN CARA MENGATASINYA”.
Penulis karya tulis ini dapat menyelesaikan berkat restu, bimbingan, bantuan dan dorongan moral, material maupun spiritual dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.    Bapak H. Zainul Wafa, S.Pd.I selaku Kepala Madrasah Aliyah Madarijul Huda Kembang.
2.    Ibu Ummi Fadhilatin, S.Pd. selaku Pembimbing Bahasa Indonesia yang memberikan petunjuk, pengarahan dan bimbingan dalam penulisan karya tulis ini.
3.    Ibu Zahrotul Mukhoyyaroh selaku Pembimbing Bahasa Inggris, yang memberikan petunjuk, pengarahan dan bimbingan dalam karya tulis ini.
4.    Semua Dewan Guru di Madrasah Aliyah Madarijul Huda Kembang.
5.    Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan karya tulis ini, baik secara lansung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Karya tulis ini ditulis dengan harapan agar pembaca dapat mengambil manfaat serta hikmah dari karya tulis ini. Supaya karya tulis ini menjadi karya tulis yang sempurna, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga amal perbuatan bapak, ibu, dan saudara-saudara berikan kepada penulis memperoleh balasan yang lebih dari Allah SWT. Amin.

Kembang, September 2014

Penulis



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vii
BAB I        PENDAHULUAN.................................................................................. 1
                   A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
                   B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
                   C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
                   D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 2
                   E. Metode Penelitian .............................................................................. 3
                   F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 3
BAB II       LANDASAN TEORI ............................................................................ 4
                   A. Manusia sebagai Hamba Allah Berpotensi untuk Berbuat Baik dan
                        Buruk.................................................................................................. 4
                   B. Beberapa Sifat Buruk Manusia........................................................... 5
C. Sifat-Sifat Setan................................................................................. 8
BAB III      PEMBAHASAN ................................................................................. 11
                   A. Cara Setan MenghasutSikap Buruk Manusia................................... 11
                   B. Dampak yang Ditimbulkan setelah Manusia Terhasut oleh setan..... 12
C. Cara Mengatasi Menghindarkan Diri dari Setan Menurut Hafiz Firdaus Abdullah   13
BAB IV     PENUTUP............................................................................................. 17
                   A. Kesimpulan ...................................................................................... 17
                   B. Saran ................................................................................................ 17
                   C. Penutup ............................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 19
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Seorang mu’min mesti meyakini, bahwa permusuhan setan terhadap manusia adalah abadi, sejak zaman Nabi Adam hingga Allah mengambil alih kepemilikan bumi beserta segala isinya. Allah SWT telah berfirman“Sungguh setan itu adalah musuh yang nyata bagi (mu) karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”.  (QS. Fathir [35]:6).
Setan telah mengikrarkan permusuhannya dan menabuh genderang perang melawan anak keturunan manusia sejak dahulu kala. Dengan mengerahkan segenap bala tentara dan usahanya, setan akan senantiasa dan tidak berhenti menghasut atau menggoda manusia, hingga menyesatkan dan menjadikan manusia sebagai temannya di neraka kelak. Serangan itu akan senantiasa dilancarkan dari arah mana saja, sampai manusia benar-benar menjadi seperti dirinya. Maka celakalah orang-orang yang tidak waspada dan berhati-hati terhadap berbagai godaan setan dan tipu muslihatnya.
Setelah setan diturunkan dan diharamkan dari surga maka ia turun ke bumi sebagai hamba Allah yang terkutuk dan terancam dengan siksa api neraka, termasuk juga para pengikutnya, jin dan manusia yang tersesat olehnya. Sejak hari itu ia berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkan manusia dengan berbagai cara.
Sedangkan  manusia sebagai hamba Allah mempunyai akal dan nafsu berpotensi melakukan amal kebaikan dan kejahatan. Tidak ada manusia yang sempurna dan bersih dari dosa, karena setan sendiri tidak akan pernah putus asa untuk menggoda manusia. Oleh karena itu manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan karena seluruh anggota badan manusia terdapat setan yang akan selalu membuat kerusakan terhadap manusia itu.
Oleh karena itu, perlu adanya cara untuk mengatasi bagaimana cara menghindari dari hasutan setan, sehingga dalam penulisan karya tulis ini saya tertarik untuk mengambil judul “TERHASUTNYA SIKAP MANUSIA OLEH SETAN DAN CARA MENGATASINYA”.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah pokok yang akan dibahas dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana setan menghasut manusia?
2.    Apa akibat dari sikap buruk manusia yang terhasutnya oleh setan?
3.    Bagaimana cara mengatasi sikap manusia yang terhasut oleh setan?

C.      Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pokok dari penulisan karya tulis adalah sebagai berikut:
1.    Untuk membahas sikap manusia yang telah terhasut oleh setan.
2.    Untuk mengidentifikasi akibat sikap buruk manusia yang dipengaruhi oleh setan.
3.    Untuk mengidentifikasi cara-cara untuk mengatasi sikap manusia yang terhasut oleh setan.

D.      Manfaat Penulisan
1.    Manfaat teoritis
a.    Memberi pengetahuan dan wawasan tentang akhlaq kepada pembaca.
b.    Memberikan petunjuk untuk dapat menghindari perbuatan yang buruk.
2.    Manfaat praktis
a.    Bagi penulis
a)    Dapat mengetahui amalan-amalan yang dapat digunakan untuk mengusir setan.
b)   Dapat mengaplikasikan amalan tersebut dalam kehidupan nyata.
b.    Bagi madrasah
a)    Memberikan referensi bagi para pembaca.
b)   Memberikan semangat kepada para pembaca untuk memotivasi agar dapat meningkatkan kualitasnya.
E.       Metode Penulisan
Dalam melakukan penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka. Yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penalaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah-masalah yang dipecahkan (Nazir, 1988:111).
Dengan cara ini dapat mempermudah penulis untuk mengumpulkan bahan-bahan penulisan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, dengan cara mengumpulkan dan membaca buku-buku atau referensi yang relevan dari internet, dan lain-lain guna menjawab rumusan masalah dalam karya tulis.

F.        Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami dan membahas kaya tulis ilmiah ini maka penulis menyusun karya tulis ilmiah ini dengan menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB  I         Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB  II        Landasan teori, yang terdiri dari manusia sebagai hamba Allah berpotensi berbuat baik dan buruk, beberapa sifat buruk manusia, dan sifat-sifat setan.
BAB III       Pembahasan terdiri dari cara setan menghasut sikap buruk manusia, akibat dari sikap buruk yang  telah terhasut oleh setan, dan beberapa cara untuk mengatasinya.
BABA IV    Penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran dan penutup.


BAB II
LANDASAN TEORI

A.      Manusia Sebagai Hamba Allah Berpotensi Untuk Berbuat Baik Dan Buruk
Penciptaan manusia oleh Allah merupakan makhluk yang paling sempurna. Berbeda dengan malaikat ataupun hewan yang hanya dibekali oleh akal ataupun hawa nafsu. Akan tetapi manusia memliki kedua-duanya, yaitu akal dan hawa nafsu, sehingga manusia berpotensi berbuat baik dan buruk.
Sebagai makhluk ciptaan Allah, setiap manusia diberi dua jalan yaitu: jalan taqwa dan kesesatan. Kita diberi kebebasan memilih yang baik atau buruk. Sebagaimana firman Allah QS. Asy-Syams ayat 8, yaitu:
$ygyJolù;r'sù $yduqègéú $yg1uqø)s?ur ÇÑÈ  
Artinya :“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaanya”. (QS. Asy-Syams:8).
Allah mengatakan bahwa beruntunglah orang-orang yang selalu membersihkan jiwanya dan merugilah orang yang mengotorinya. Rosulullah juga bersabda yang artinya:” Allah SWT. berfirman, “Aku telah menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif lalu setan datang kepada mereka, kemudian menyimpangkan mereka dari agama mereka”. (HR. Muslim).
Dari hadist diatas menjelaskan tentang kondisi awal manusia. Bahwa setiap manusia diciptkan dalam keadaan hanif dan tidak condong pada kesesatan, serta memiliki fitrah, yaitu pengakuan terhadap Allah. Penyimpangan terjadi ketika ia tertipu oleh bujuk rayu setan, megikuti hawa nafsu dengan meninggalkan kebenaran.
Ketika manusia lebih mementingkan hawa nafsu dengan mengesampingkan Islam sebagai panduan hidupnya, maka ia telah meninggalkan fitrah. Manusia yang tidak fitrah akan membuat berbagai kerusakan di muka bumi.
Manusia akan berbuat baik jika akal manusia didorong oleh fikiran-fikiran positif dan teguh keimanan yang ada pada dirinya. Sedangkan manusia berpotensi untuk berbuat buruk karena ada nafsu yang didorong oleh setan.
Setan akan selalu mengikuti setiap langkah manusia dalam hawa nafsunya hingga manusia itu melakukan keburukan. Selanjutnya setan akan memperindah keburukan itu hingga manusia selalu memilki hasrat untuk melakukan perbuatan itu.

B.       Beberapa Sifat Buruk Manusia
1.    Putus Asa
Putus asa berarti habis harapan, tidak ada harapan lagi. Seseorang dikatakan putus asa apabila tidak lagi mempunyai harapan tentang sesuatu yang semula hendak dicapai. (Al-Kautsar, 2007:48).
Penyebab seseorang putus asa biasanya karena terjadi kegagalan berulangkali dalam mencapai cita-cita atau pengharapan sesuatu. Sebenarnya, penyebab utama sesorang putus asa bukanlah persoalan yang dihadapi semata-mata, melainkan cara menyikapi persoalan tersebut.
Orang putus asa berarti kehilangan semangat dan gairah untuk mencapai sesuatu yang semula yang diharapakan. Putus asa bisa diikuti dengan sikap masa bodoh, tidak mau lagi berusaha. Islam mendidik umatnya agar tidak berputus asa. Allah berfirman:
Ÿwur (#qÝ¡t«÷ƒ($s? `ÏB Çy÷r§ «!$# ( ¼çm¯RÎ) Ÿw ß§t«÷ƒ($tƒ `ÏB Çy÷r§ «!$# žwÎ) ãPöqs)ø9$# tbrãÏÿ»s3ø9$# ÇÑÐÈ  
Artinya: Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang kafir”.(QS. Yusuf :87).
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa setiap muslim hendaknya tidak putus asa dalam menghadapi masalah apapun.
Setan akan sangat senang sekali jika manusia mempunyai sifat putus asa, karena setan akan sangat mudah mempengaruhinya hingga manusia itu selalu berputus asa dan dapat terputus dari rahmat Allah. Hingga hatinya manusia itu tetutup dari hidayahnya Allah. Disamping itu manusia yang mempunyai sifat-sifat putua asa akan terkena sifat-sifat kafir yaitu terputus  dari rahmat Allah. Untuk itu setan sangat senang mendekati manusia yang bersifat putus asa dalam segala hal.
2.    Takabbur
Kata takabbur berarti sombong, merasa dirinya benar. Takabbur adalah sikap yang amat tercela, baik dalam pandangan Allah maupun sesama manusia(Al-Kaustar, 2007:51). Oleh sebab itu, setiap muslimin wajib menjauhinya. Rosululullah bersabda:
الكبربطرالحقوغمط الناس(رواه مسلم)
Artinya:”Takabbur (sombong) ialah menolak kebenaran dan meremehkan manusia”. (HR. Muslim).
Orang yang sombong merasa bahwa dirinya sendiri yang paling benar sehingga tidak mau menerima kebenaran dari pihak lain. Ia merasa malu untuk menerima saran atau kritikan dari orang lain. Dalam pergaulan hidup sehari-hari kurang menghargai pihak lain.
Allah melarang takabbur seperti yang dijelaskan dalam surah Luqman ayat 18, yaitu:
Ÿwur öÏiè|Áè? š£s{ Ä¨$¨Z=Ï9 Ÿwur Ä·ôJs? Îû ÇÚöF{$# $·mttB ( ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä ¨@ä. 5A$tFøƒèC 9qãsù ÇÊÑÈ
Artinya :”Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri”(QS. Luqman :18).
Setan sangat senang berteman dengan orang-orang sombong, karena suka berbuat kericuhan di lingkungan sekitar. Orang yang berbuat sombong akan senang meremehkan dan menyakiti hati orang lain dan peran setan dalam hal ini membantu orang sombong untuk membanggakan dirinya hingga lupa dengan Allah. Setan akan senang jika orang yang sombong lupa dengan Allah dan senang dengan kemewahan yang mereka banggakan.

3.    Hasad/Hasud
Hasud yang berarti iri hati/dengki. Iri hati berarti merasa kurang senang. Iri hati adalah salah satu bentuk gangguan mental(Al-Kaustar, 2007:46). Dikatakan gangguan mental karena hati oarang iri senantiasa gelisah jika melihat orang lain mendapatkan sutau kesenangan. Semakin sering melihat orang lain senang, semakin gelisah hatinya.
Apabila rasa iri tidak dapat dikendalikan lagi, muncullah perbuatan yang sangat buruk yakni dengki. Islam mendidik umatnya untuk menjahui sikap iri.
Ÿwur (#öq¨YyJtGs? $tB Ÿ@žÒsù ª!$# ¾ÏmÎ/ öNä3ŸÒ÷èt/ 4n?tã <Ù÷èt/ 4 ÉA%y`Ìh=Ïj9 Ò=ŠÅÁtR $£JÏiB (#qç6|¡oKò2$# ( Ïä!$|¡ÏiY=Ï9ur Ò=ŠÅÁtR $®ÿÊeE tû÷ù|¡tGø.$# 4 (#qè=t«óur ©!$# `ÏB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 3 ¨bÎ) ©!$# šc%Ÿ2 Èe@ä3Î/ >äó_x« $VJŠÎ=tã ÇÌËÈ
Artinya: “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian lain (karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (An-Nisa’:32).
Allah Yang Maha Bijaksana telah mengatur segala sesuatu sesuai kehendak-Nya yang mutlak. Pada akhir ayat diatas kita disuruh berusaha dan memohon karunia Allah SWT. sesuai kemampuan yang ada. Seseorang yang memiliki hasad maka pahala kebaikan yang telah dilakukan sebelumnya akan rusak. Rusaknya pahala kebaikan yang telah dilakukan diibaratkan seperti rusaknya kayu bakar yang dilalap api. Rosulullah bersabda:
اياكم والحسد فان الحسد ياكل الحسنات كما تاكل النارالحطب(رواه ابوداود)
Artinya: “Jagalah dirimu dari hasad, karena sesungguhnya hasad itu merusak beberapa kebaikan, sebagaimana api yang melalap kayu bakar”. (HR. Abu Dawud).

C.       Sifat-sifat Setan
Pada mulanya penciptaan nabi Adam oleh Allah, malaikat, dan iblis/setan disuruh tunduk oleh Allah kepada Nabi Adam. Semua malaikat tunduk atas perintah Allah untuk tunduk kepada nabi Adam. Lain pula dengan setan, ia merasa derajatnya lebih tinggi dari Nabi Adam, yang mana Nabi Adam hanyalah diciptakan dari tanah sedangkan ia dari api. Maka Allah murka kepadanya, sehingga ia diusir dari surga. Dengan kejadian yang seperti itu iblis bersumpah dihadapan Allah akan menyesatkan anak cucu Adam.
tA$s% y7Ï?¨ÏèÎ6sù öNßg¨ZtƒÈqøî_{ tûüÏèuHødr& ÇÑËÈ   žwÎ) x8yŠ$t7Ïã ãNßg÷YÏB šúüÅÁn=øÜßJø9$# ÇÑÌÈ   tA$s% ,ptø:$$sù ¨,ptø:$#ur ãAqè%r& ÇÑÍÈ   ¨bV|øBV{ tL©èygy_ y7ZÏB `£JÏBur y7yèÎ7s? öNåk÷]ÏB tûüÏèuHødr& ÇÑÎÈ  
Artinya: “Iblis menjawab” Demi kekuasan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, keculi hamba-hamba-Mu yang mukhlis diantara mereka. Allah berfirman,” Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itu yang Ku katakan. ”Sesungguhnya aku pasti akan memenuhi neraka jahannam dengan jenis kamu diantara orang-orang yang mengikuti kamu diantara mereka kesemuanya”. (QS. Shad:82-85).
Bahkan setan pun akan berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkan manusia dengan berbagai cara hingga hari kiamat.
tA$s% y7tG÷ƒuäur& #x»yd Ï%©!$# |MøB§Ÿ2 ¥n?tã ÷ûÈõs9 Èûsòö¨zr& 4n<Î) ÏQöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$#  Æs3ÏYtFômV{ ÿ¼çmtG­ƒÍh茠žwÎ) WxŠÎ=s% ÇÏËÈ  
Artinya: “Dia (iblis) berkata,” Terangkanlah kepadakuinikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya kecuali sebagian kecil”. (QS. Al-Isra’:62).
Dengan demikian sudah jelaslah bahwa setan berkeinginan keras untuk memperbanyak pengikutnya sehingga sifat-sifat yang dimilikinya hanya bertujuan semata-mata untuk menyesatkan manusia. Diantaranya:
1.      Pembohong
Apabila jiwa manusia sudah dirasuki setan, maka dirinya akan mudah untuk melakukan pelanggaran. Setan akan datang dan selalu mendukung perbuatan-perbuatan jelek tersebut dengan membawa janji-janji.

2.      Pengadu api permusuhan.
Dalam hal ini setan akan menghancurkan manusia dengan mengadu domba supaya terjadi pertikaian dan kebencian diantara manusia. Sehingga mereka akan berpisah-pisah dan sulit untuk disatukan kembali.
3.      Pemimpin kekejian dan kemungkaran.
Ketika Allah menyuruh hambanya berbuat baik maka setan akan membalikkan faktanya. Ia memutarbalikkan perintah Allah itu untuk menyuruh manusia berbuat keji dan mengatakan terhadap Allah apa yang ia tidak ketahui.
4.      Pemulut manis
Tabiat manusia adalah sangant mencintai kehidupan dunia. Bagi Allah, kehidupan dunia yang gemerlang ini membuat terperangah bagi siapa yang terpedaya olehnya. Namun, setan tidak rela apabiala manusia meninggalkan kehidupan dunia dan berbondong-bondong menuju kebahagiaan yang hakiki. Oleh karena itu, setan menampilkan wajah dunia seolah dunia ini akhir segalanya, kemergelepan hidup hanyalah satu-satunya tujuan hidup.
Demikian diantara sifat-sifat yang dimiliki oleh setan. Semuanya menuju pada perbuatan tercela.


BAB III
PEMBAHASAN

A.       Cara Setan Menghasut Sikap Buruk Manusia
Misi dan pekerjaan setan ada dua macam, menyuruh manusia melakukan dosa dan menghalang-halangi manusia untuk berbuat kebaikan. Berikut ini enam tahapan yang dilalui setan dalam menyesatkan manusia:
Tahap pertama ialah pemusyrikan manusia. Ketika yang diajak setan itu muslim, yang beriman teguh, yang tidak dapat dikafirkan, maka setan akan melangkah ketahap kedua yaitu pembid’ahan. Setan akan berupaya menjadikan orang muslim sebagai ahlul bid’ah. Jika setan tidak mampu pada langkah ini maka tahap ketiga ia akan menjebak orang Islam pada dosa besar. Jika setan juga tidak mampu maka ia akan menjebak manusia untuk melakukan dosa kecil, maka dosa kecil itu akan terkumpul banyak, sehingga pelakunya akan binasa.
Tahap kelima, setan akan menyibukkan manusia dalam hal mubah. Pada mulanya setan memberi semangat kepada seseorang untuk melakukan segala perbuatan yang diperbolehkan. Kalau ia telah terbiasa maka setan mengajaknya melakukan dosa-dosa kecil. Tetapi jika tidak maka setan akan mengajak orang itu ke tingkat berikutnya. Yaitu sibuk melakukan berbagai kebajikan yang tidak utama. Setan suka mengajurkan orang melakukan kebajikan yang tidak utama sehingga seeorang meninggalkan kebajikan utama dan berguna sehingga ia tidak mendapat pahala.
Adapun tahapan terakhir yang dilakukan setan ialah menganjurkan orang mengurangi amal ibadahnya atau melakukannya secara berlebihan yaitu dengan cara menggambarkan amal ibadah itu amat berat dan sulit, sehingga tidak perlu melakukannya dan cukup diganti dengan amal ibadah yang lain. Tetapi adakalanya dengan anjuran melakukannya secara berlebihan, sehingga melebihi dari contoh yang disunnahkan Nabi Muhammad sehingga ia sangat berhati-hati sampai dibatas was-was.
Demikianlah cara setan menyesatkan manusia menurut Ibnu Qoyyim. Adapun perangkap yang di pasang setan tidak terhitung jenis dan jumlahnya menurut Dr. Hamud Ibnu Ibrahim Aliy As-Salim diantaranya yaitu:
1.      Merayu manusia bergaul dengan orang yang berperangai buruk agar suka berbuat dosa.
2.      Menyesatkan kaum lelaki dan perempuan dengan kencan lewat telepon, yang mulanya hanya bersifat sendau gurau yang diharamakan kemudian berakhir dengan perbuatan zina yang merusak kehormatan.
3.      Menimbulkan rasa cinta yang berlebihan dalam hati seseorang pada kekasihnya yang belum terikat pernikahan.
4.      Membisikkan manusia sebagai orang yang terbaik sehingga menimbulkan kesombongan dan lain-lain.

B.       Dampak Yang Ditimbulkan Setelah Manusia Terhasut Oleh Setan
Tanpa disadari pada umumnya manusia telah melakukan dosa-dosa yang disengaja maupun tidak disengaja. Dosa-dosa yang telah dilakukan itu merupakan sifat-sifat manusia yang telah terhasut oleh setan dan manusia telah terperangkap dengan jerat setan. Adapun sifat-sifat buruk itu telah membawa dampak negatif diantaranya yaitu:
a.         Karena banyaknya pergaulan buruk, maka hidup kejiwaan dan kemasyarakatan makin bertambah sulit, makin maraknya perbuatan zina, perselingkuhan, rangsangan seksualitas dan banyaknya terjadi perampasan hak-hak manusia.
b.         Seorang pemuda yang sering berkencan lewat telepon dengan gadis, hanya ingin bermanis-manis kata dan mengobral janji palsu sampai si gadis dapat dinodai secara sia-sia. Dan orang yang suka berkencan lewat telepon tidak akan pernah membenci perbuatan buruk bahkan mereka menyenangi perbuatan keji dan aniaya. Berkencan lewat telepon terlalu lama hanya membuang waktu dalam pembicaraan yang diharamkan dan mematikan rasa malu dan keutamaan.
c.         Orang yang mencintai kekasihnya berlebihan, dapat membuatnya lupa dengan Allah yang lebih pantas diingat dan dicintai. Sesorang yang cinta kepada kekasihnya, maka hatinya akan tersiksa, merugi dan merana. Itulah hukuman dari Allah sebelum mereka di akhirat. Seseorang yang cinta kepada kekasihnya maka ia akan sibuk dari agama dan dunianya
d.        Orang yang merasa dirinya adalah lebih baik dari orang lain maka ia akan menampakkan kesombongan dirinya kepada semua orang, dan ia lebih suka untuk dipuji oleh orang lain sehingga ia akan lupa oleh Allah. Karena kesombongan yang dimilikinya ia akan enggan untuk berhubungan dengan orang-orang yang berada dibawahnya.

C.       Cara Mengatasi Menghindarkan Diri Dari Setan Menurut Hafiz Firdaus Abdullah.
1.      Ikhlas dalam beragama.
Apabila setan berjanji kepada Allah untuk menjadikan umat Islam ahli neraka, dengan sendirinya setan mengakui ia tidak dapat melaksanakan janji tersebut kepada satu golongan “orang yang ikhlas”, Allah berfirman:
tA$s% Éb>u þÎTöÏàRr'sù 4n<Î) ÏQöqtƒ tbqèWyèö7ムÇÌÏÈ   tA$s% y7¯RÎ*sù z`ÏB tûï̍sàZßJø9$# ÇÌÐÈ   4n<Î) ÏQöqtƒ ÏMø%uqø9$# ÏQqè=÷èyJø9$# ÇÌÑÈ   tA$s% Éb>u !$oÿÏ3 ÏZoK÷ƒuqøîr& £`uZÎiƒy_{ öNßgs9 Îû ÇÚöF{$# öNåk¨]tƒÈqøî_{ur tûüÏèuHødr& ÇÌÒÈ   žwÎ) šyŠ$t6Ïã ãNåk÷]ÏB šúüÅÁn=øÜßJø9$# ÇÍÉÈ  
Artinya: “Iblis berkata :” Wahai Tuhanku Engkau telah menjadikan daku sesat (maka) demi sesungguhnya aku akan memperindahkan segala jenis kemungkaran kepada Adam dan cucunya di dunia ini dan aku akan menyesatkan mereka semuanya kecuali hamba-hamba-Mu diantara mereka yang ikhlas”. (QS. Al-Hijr: 36-40).
Dalam ayat diatas setan telah membongkar rahasianya dalam menjalankan misinya.
Ikhlas adalah melakukan sesuatu semata-mata karena Allah. Yang dimaksud setan disini keikhlasan dalam konteks menyeluruh dan melibatkan seluruh amalan yang berkaitan dengan agama.

2.      Takut kepada Allah.
Sekalipun setan dan segala ciri dan tipu dayanya kelihatan hebat, ia memiliki satu kelemahan yaitu takut kepada Allah.
øŒÎ)ur z`­ƒy ÞOßgs9 ß`»sÜø¤±9$# óOßgn=»yJôãr& tA$s%ur Ÿw |=Ï9$xî ãNà6s9 tPöquø9$# šÆÏB Ä¨$¨Z9$# ÎoTÎ)ur Ö%y` öNà6©9 ( $£Jn=sù ÏNuä!#ts? Èb$tGt¤Ïÿø9$# }Ès3tR 4n?tã Ïmøt7É)tã tA$s%ur ÎoTÎ) Öäü̍t/ öNà6ZÏiB þÎoTÎ) 3ur& $tB Ÿw tb÷rts? þÎoTÎ) Ú%s{r& ©!$# 4 ª!$#ur ßƒÏx© ÅU$s)Ïèø9$# ÇÍÑÈ  
Artinya:“Maka apabila kedua pihak (angkatan tentara Islam dan musyrik) masing-masing kelihatan (berhadapan), setan berundur kebelakang sambil berkata “ Aku berlepas iri dari kamu, karena aku dapat melihat apa yang kamu tidak melihatnya. Sungguh aku takut kepada Allah. Dan Allah sangatlah besar adzab siksa-Nya”(QS. Al-Anfal:48).
Oleh karena itu, janganlah kita takut kepada setan, takutlah kepada Allah. Takut kepada Allah bukan berarti menjauhkan diri dari Allah, tapi sebaliknya semakin menghampiri-Nya dan semakin meneguhkan keimanan kepada-Nya.
3.      Jangan mengikuti setan
¼çm¯RÎ) }§øŠs9 ¼çms9 í`»sÜù=ß n?tã šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä 4n?tãur óOÎgÎn/u tbqè=ž2uqtGtƒ ÇÒÒÈ   $yJ¯RÎ) ¼çmãZ»sÜù=ß n?tã šúïÏ%©!$# ¼çmtRöq©9uqtGtƒ šúïÏ%©!$#ur Nèd ¾ÏmÎ/ šcqä.ÎŽô³ãB ÇÊÉÉÈ  
Artinya: “Sungguh setan itu tidak mempunyai sebarang kekuasaan terhadap orang-orang yang beriman dan yang bertawakkal kepada Tuhan mereka. Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah terhadap orang-orang yang menjadikan ia pemimpin mereka, dan orang-orang yang dengan sebab hasutannya melakukan syirik kepada Allah.” (QS. An-Nahl:99-100).
Dalam ayat diatas Allah menerangkan bahwa kekuasaan setan hanyalah terhadap orang-orang yang menjadikan ia sebagai pemimpin. Dalam arti setan hanya mampu pada orang-orang yang mengikutinya.
4.      Berjamaah.
Dalam hal ini setan memiliki peranan utama untuk memecahkan persatuan umat Islam. Sebagaimana sabda Nabi:
يرتكضفَإِنَّ يَدَ اللهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ، وَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ يَرْتَكِضُ.
Artinya: “Sesungguhnya tangan Allah bersama al-jama’ah dan sesungguhnya setan berlari bersama orang yang memecah-belahkan jama’ah”.
Berdasarkan hadist itu dapat diketahui bahwa setan benci kepada jama’ah dan menyukai perpecahan. Ia akan senantiasa mencari jalan agar umat Islam berpecah kepada berbagai kumpulan dan aliran. Kemudian saling bermusuhan serta ujub diantara satu sama lain.
5.      Dzikir
Setan sangatlah takut dan enggan untuk berteman dengan orang berdzikir yang selalu mengingat Allah dalam segala urusan. Maka kita diharuskan berdzikir dengan cara yang disyari’atkannya. Karena dengan berdzikir dapat menghalau setan, menundukkan bahkan menghancurkan kekuatannya.
Adapun cara menolak jebakan setan menurut Dr. Hamud Ibnu Ibrahim Aliy As-Salim:
a.       Memohon perlindungan dari Allah.
b.      Senantiasa mengingat Allah.
c.       Mengendalikan pandangan mata.
d.      Menjaga diri dari perbuatan tercela.
e.       Berkawan kepada orang-orang yang sholeh.
f.       Bertaubat dan mohon ampun.
g.      Berdo’a, dan lain sebagainya.



BAB IV
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Setelah penulis melakukan kajian secara seksama terkait dengan “Terhasutnya Sikap Manusia Oleh Setan dan Cara Mengatasinya”  maka penulis mengambil kesimpulan seabagi berikut:
1)        Setan tidak akan pernah kehabisan akal fikirannya untuk menyesatkan manusia. Setan tidak mudah putus asa dalam menghasut manusia di dunia ini.
2)        Terhasutnya sikap buruk oleh setan mengakibatkan sesatnya manusia dalam kehidupannya. Karena ketika manusia sudah terhasut oleh setan dia akan lupa dengan Allah yang mampu menolongnya dari kuasa setan.
3)        Allah telah menunjukkan jalan hidup kita melalui ayat-ayat al-qur’an yang menjadi pedoman hidup manusia dan menuntut kita kejalan yang benar. Di dalam Al-qur’an mengajarkan kita untuk selalu meminta perlindungan dari Allah agar terhindar dari godaan setan.

B.       Saran
Dari pembahasan di atas, ada beberapa hal yang penulis sarankan, yaitu sebagai berikut:
1)        Kita sebagai manusia ciptaan Allah harus bisa mengetahui cara-cara yang dilakukan setan untuk menyesatkan manusia. Kita harus bisa membedakan yang baik maupun yang buruk.
2)        Sebaiknya manusia harus memperbaiki sifatnya untuk menjadi yang lebih baik supaya manusia tidak mudah terjebak dalam godaan setan.
3)        Seharusnya manusia selalu mengingat Allah dan selalu berdzikir kepada-Nya dan meminta petunjuk agar tidak mudah tergoda dengan hasutan setan.

C.      Penutup
Demikian karya tulis ini kami susun, tida ada ugkapan lain yang pantas untuk mengakhiri kata-kata dalam penulisan karya tulis ini, kecuali memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT. atas karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ini dengan segenap kemampuan penulis.
Selanjutnya, penulis sangat berharap kriik dan saran yang membangun dari para pembaca guna meningkatkan kualitas karya tulis ini.
Sebagai akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, terlebih umumnya bagi para pembaca.




DAFTAR PUSTAKA

Hamud ibnu Ibrahim Al-Ali As-Salim2004Intrik2 Setan dan Cara Mengatasinya Rembang: Pustaka Anisah.
Hinayah, Siti Nur. 2008. Aqidah AkhlaqJepara: Alkaustar Rembang.
Jono, Selamet. 2007Aqidah AkhlaqJepara: AlkaustarRembang.
Usamah bin Yasin Al-Ma'ani. 2008.Amalan-Amalan Pengusir SetanSolo: Zam-zamMata Air Ilmu.
            (10 Februari2014).
www.hafizfirdaus.com/ebook/Tipudaya/kelima.htm  (5 Februari 2014).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar