Sabtu, 08 April 2017

Bioenergi Masa Depan

Pernah terbayangkah kita jika suatu saat akan kehilangan energi yang ada di bumi? Hilangnya kekayaan yang telah ada akan mengakibatkan energi ketergantungan manusia akan menjadi kekacauan. Di sisi lain banyak sekali peluang di bidang pertanian yang mampu diubah menjadi energi untuk masa depan keturunan kita, karena sejatinya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaruhi akan habis. Berbeda sekali dengan alam kita (hasil bahan pertanian) yang selalu dapat diperbaruhi tanpa mengurangi jumlahnya. Lalu bagaimana peran dari pertanian menyumbangkan bioenergi masa depan kita. Inilah salah satu contohnya, 

Limbah Potensial (Kelapa Sawit) Bahan Bakar Nabati Masa Depan
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Sumber daya energi yang dimiliki sangat berlimpah, baik berupa energi fosil maupun energi yang terbarukan. Sumber energi fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, sehingga Indonesia perlu mencari energi alternatif yang dapat menggantikan energi fosil berupa energi yang terbarukan.
Penemuan energi baru terbarukan didorong oleh kebutuhan BBM masyarakat yang semakin meningkat serta tidak kondusifnya harga minyak dunia yang dapat menekan masyarakat, serta persediaan minyak bumi Indonesia yang semakin menipis. Maka perlu segera ditemukan energi baru terbarukan yang dapat menjadi bahan bakar utama, menggantikan sumber daya fosil. Energi yang terbarukan dapat berasal dari panas bumi, cahaya, air, angin hingga biomassa.
Indonesia yang memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang luas dapat memanfaatkan biomassa sebagai peluang untuk menghasilkan energi baru terbarukan atau Bahan Bakar Nabati (BBN). Bahan Bakar Nabati bukanlah  istilah baru, karena didalamnya termasuk biodiesel, bioetanol atau secara redaksional disebut sebagai biofuel.

Tanaman sawit, kelapa hingga jarak pagar merupakan beberapa contoh tanaman yang terbukti dapat menghasilkan biodiesel. Indonesia memiliki lahan perkebunan kelapa sawit yang luas, yang dalam produksinya menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) serta limbah berupa tandan kosong, limbah cangkang, lumpur sawit, serabut serta limbah cair.
Limbah padat terutama Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dalam pemanfaatannya masih terbatas. Dari hasil penelitian TKKS memiliki potensi untuk dijadikan sebagai Bahan Bakar Nabati (BBN). TKKS dapat diolah menjadi bioetanol, bahan pembangkit listrik tenaga. TKKS merupakan biomassa dalam bentuk energi baru terbarukan (EBT) yang tersedia dalam jumlah besar.
Dengan memanfaatkan TKKS maka dapat membantu mencari energi alternatif dari Bahan Bakar Nabati (BBN), memanfaatkan potensi limbah pabrik maupun non pabrik secara maksimal dan meningkatkan pemasukan atas pemanfaatan limbah potensial serta dapat memberdayakan masyarakat sendiri.
Mari galakan pemanfaatan limbah potensial untuk menghadapi masa depan dengan Energi Baru Terbarukan.